KOMPAS.COM – Lembaga survei Poltracking Indonesia memaparkan hasil survei mengenai kemantapan pemilih di DKI Jakarta untuk menentukan pilihannya pada Pilkada DKI 2017.
Dari hasil survei, sebanyak 39,33 persen pemilih telah menentukan pilihannya. Sebanyak 25,58 persen pemilih akan menentukan pilihan pada hari pemilihan.
Adapun sebanyak 11,25 persen pemilih menentukan pilihan pada masa kampanye, dan 8,92 persen akan menentukan pilihan seminggu sebelum pemilihan. Sedangkan 14,92 persen tidak menjawab.
“Tingkat kemantapan pilihan masih rendah, sehingga masih besar peluang pergeseran suara atau masih dinamis,” ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha, saat pemaparan di Jakarta Pusat, Minggu (27/11/2016).
Hasil survei lainnya, kata Hanta, sebanyak 42,83 persen publik mengaku masih mungkin mengubah pilihan, 40,75 persen mengaku tidak akan berubah, dan 16,42 persen menjawab tidak tahu.
Dari persentase 42,83 persen yang memungkinkan mengubah pilihannya, sebanyak 30,16 persen pemilih Agus masih memungkinkan mengubah pilihan, 16,73 persen pemilih Basuki berpeluang mengubah pilihan, dan 21,60 persen pemilih Anies berpeluang mengubah pilihannya.
“Tingkat kemantapan pilihan yang masih rendah membuktikan bahwa persaingan antara tiga pasangan kandidat masih sangat dinamis. Sehingga ketiga kandidat masih berpeluang memperebutkan suara di putaran berikutnya,” ujar Hanta.
Survei ini dilaksanakan pada 7-17 November 2017 dengan menggunakan metode multi stage random sampling. Jumlah responden 1.200 orang dengan margin of error sebesar 2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Dana survei dibiayai oleh internal Poltracking Indonesia.
Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2016/11/27/18553311/survei.poltracking.kemantapan.pemilihan.publik.masih.rendah