REPUBLIKA.CO.ID – Survey dari Pol Tracking Institute menyebutkan sebagian besar masyarakat mengingkan hadirnya generasi baru dalam Pemilu 2014 mendatang. Mereka lebih menyukai calon presiden (capres) dengan usia yang relatif muda.
Hasil survei bertajuk ‘Menakar Kandidat Capres dan Perilaku Pemilih dalam Pemilu Presiden 2014’ yang dirilis pada Ahad (22/12) merupakan hasilriset yang dilakukan sejak 13 September 2013 hingga 11 Oktober 2013 secara serempak di 33 provinsi. Jumlah sampel sendiri sebanyak 2010 responen. Dan perkiraan margin error kurang lebih 2,19 persen.
Angka partisipasi pemilih dalam pemilu 2014 dinilai cenderung tinggi yakni 84 persen. Pemilih yang menyatakan sangat berminat memberikan suaranya dalam pilpres sebanyak 40 persen, dan 44 persen cukup berminat.
Direktur Eksekutif Pol Tracking Institue, Hanta Yuda mengatakan, ada 36 persen responden lebih meginginkan capres generasi muda. Dan hanya 17 persen yang tetap percaya pada generasi tua. Meski, lebih banyak 42 persen tidak mempersoalkan masalah usia.
“Artinya, publik atau pemilih yang menginginkan hadirnya capres dari generasi baru dalam Pemilu Presiden 2014 cukup besar, kendati mayoritas tidak mempersoalkan usia capres,” kata Hanta dalam paparannya.
Dalam survey tersebut, Jokowi masih menduduki peringkat teratas dengan keterpilihan 37,46 persen, jauh meninggalkan Prabowo 11,72 persen dan ARB 11,67 persen. Namun, dalam elektabilitas top of mind muncul juga nama Dahlan Iskan dan Mahfud MD.
Selain itu, pada Pilpres mendatang, 34 persen responden juga menjawab, latar belakang suku atau etnis memperngaruhi pilihan mereka. Dan sebanyak 55 persen lainnya tidak berpengaruh, jika diperdalam 27 persen mengingkan dari suku Jawa, dan 60 persen tidak terpengaruh Jawa atau non Jawa.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/12/22/my75p2-capres-muda-lebih-disukai