Informasi lebih lanjut hubungi 0811914812 / 081294084328

News & Blog

RILIS SURVEI NASIONAL POLTRACKING INDONESIA : KEKUATAN POLITIK ELEKTORAL MENUJU PENDAFTARAN CAPRES-CAWAPRES 2024

News & Blog

Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei nasional pada September 2023 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Pengambilan data pada September dilakukan pada tanggal 3 – 9 September 2023. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1220 responden dengan margin of error +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei menjangkau 38 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Metode sampling representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.

Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur peta kekuatan elektoral calon presiden (capres), calon wakil presiden (cawapres), partai politik, dan kemantapan pilihan hingga saat ini.
Temuan pokok dan analisis hasil survei ini dapat dijelaskan sebagaimana berikut:

Pertama. Pada simulasi surat suara 3 nama capres kuat saat ini, Prabowo Subianto memperoleh elektabilitas (38.9%), diikuti oleh Ganjar Pranowo (37.0%), dan Anies Baswedan (19.9%). Tren terbaru elektabilitas tiga capres menunjukkan baik Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo cenderung mempunyai kenaikan tren elektabilitas, meskipun kenaikan Prabowo Subianto cenderung konsisten sementara Ganjar Pranowo lebih fluktuatif. Sementara itu, tren elektabilitas Anies Baswedan cenderung mengalami penurunan sejak deklarasi pencapresan pada Oktober 2022, meskipun mengalami kenaikan kembali sejak deklarasi capres-cawapres pada awal September 2023.

Kedua. Pada simulasi head-to-head Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo, Ganjar Pranowo unggul dengan elektabilitas (47.5%) sedangkan Anies Baswedan (30.7%). Sedangkan pada simulasi head-to-head Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto, Prabowo Subianto unggul dengan angka elektabilitas (51.2%), sedangkan Anies Baswedan (28.3%). Sementara head-to-head Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto, Prabowo Subianto unggul dengan elektabilitas (46.1%), sedangkan Ganjar Pranowo (39.8%).

Ketiga. Pada simulasi 10 nama cawapres potensial, Erick Thohir memperoleh angka elektabilitas tertinggi (19.0%), diikuti Sandiaga Salahuddin Uno (15.7%), Ridwan Kamil (12.4%), Agus Harimurti Yudhoyono (10.2%), Muhaimin Iskandar (8.1%), Mahfud MD
(8.0%), Khofifah Indar Parawansa (4.0%), Andika Perkasa (3.0%), Airlangga Hartarto (2.7%), dan Puan Maharani (1.7%). Tren elektabilitas 10 Cawapres potensial, Erick Thohir, Sandiaga Salahuddin Uno, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD cenderung naik sejak masuknya tahun politik pada awal tahun 2023. Sedangkan Agus Harimurti Yudhoyono, Andika Perkasa dan Airlangga Hartarto relatif stabil. Sementara Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa dan Puan Maharani cenderung mengalami penurunan.

Keempat. Pada simulasi 3 pasangan potensial capres – cawapres, Prabowo Subianto – Erick Thohir memperoleh angka elektabilitas (32.1%), diikuti Ganjar Pranowo – Sandiaga Salahuddin Uno (30.3%) dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (19.6%). Sementara pada simulasi berikutnya Ganjar Pranowo – Mahfud MD memperoleh angka elektabilitas (31.6%), diikuti Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka (30.7%) dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (18.4%). Pada simulasi selanjutnya, Prabowo Subianto – Erick Thohir memperoleh angka elektabilitas (32.5%), diikuti Ganjar Pranowo – Mahfud MD (31.7%) dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (19.2%). Sementara pada simulasi lainnya, Ganjar Pranowo – Sandiaga Salahuddin Uno memperoleh angka elektabilitas (31.9%), diikuti Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka (30.9%) dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (18.9%).

Kelima. Pada simulasi surat suara 18 partai politik yang akan ikut kontestasi pada Pemilu 2024, PDI Perjuangan memperoleh elektabilitas (24.4%), diikuti Partai Gerindra (16.7%), Partai Golkar (10.1%), PKB (9.3%), Partai NasDem (9.1%), Partai Demokrat (6.9%), PKS (5.3%), dan PAN (4.3%).

Keenam. Pergeseran pemilih partai politik dalam koalisi belum sepenuhnya memperlihatkan dampak signifikan terhadap kekuatan elektabilitas capres dan cawapres. Seperti PKB, meski sudah berkoalisi dengan NasDem mengusung Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, namun pemilih PKB masih cenderung kepada Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Berbeda dengan Demokrat yang basis pemilihnya sudah mulai bergeser ke Prabowo Subianto. Sementara preferensi pilihan cawapres berdasarkan pilihan capres, pemilih Prabowo Subianto masih cenderung kepada Erick Thohir, pemilih Ganjar Pranowo masih cenderung kepada Sandiaga Salahuddin Uno dan Erick Thohir, pemilih Anies Baswedan preferensi terkuatnya masih kepada Agus Harimurti Yudhoyono meski sudah deklarasi bersama Muhaimin Iskandar.

Ketujuh. Pada kemantapan pilihan, sebanyak (50.2%) mengatakan masih mungkin mengubah pilihan, sedangkan (32.7%) mengatakan tidak akan mengubah pilihan. Sedangkan pemilih akan memantapkan pilihan pada hari H (pelaksanaan) pemilihan (28.1%), diikuti saat penetapan resmi kandidat (23.5%), pada pada masa kampanye (19.7%) dan pada masa tenang kampanye (10.6%).

Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada September 2023. Berbagai kemungkinan masih berpotensi terjadi, tergantung dinamika elite dan koalisi jelang Pemilu 2024.

Jakarta, 7 Oktober 2023
Hanta Yuda AR
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia

Contact Person:
Arya Budi (081392028111)
Masduri Amrawi (085234977108)

We take processes apart, rethink, rebuild, and deliver them back working smarter than ever before.