Poltracking Indonesia menyelenggarakan 5 survei provinsi di Pulau Jawa (DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, & Jawa Timur) pada 26 November – 2 Desember 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel pada setiap/masing-masing provinsi adalah 1000 responden (DKI Jakarta 1000 responden, Banten 1000 responden, Jawa Barat 1000 responden, Jawa Tengah 1000 responden, & Jawa Timur 1000 responden) dengan margin of error +/- 3.1% pada setiap provinsi dan tingkat kepercayaan 95%.
Klaster survei ini menjangkau seluruh kabupaten/kota pada setiap provinsi secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.
Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur kinerja pemerintah provinsi & pemerintah pusat, serta potensi elektabilitas calon presiden-wakil presiden dan partai politik. Temuan pokok dan analisis hasil survei ini dapat dijelaskan sebagaimana berikut:
Pertama, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja gubernur pada tiap provinsi antara lain, Gubernur DKI Jakarta/Anies Baswedan (73.2%), Gubernur Banten/Wahidin Halim (71.9%), Gubernur Jawa Barat/Ridwan Kamil (81.8%), Gubernur Jawa Tengah/Ganjar Pranowo (84.3%), dan Gubernur Jawa Timur/Khofifah Indar Parawansa (79.3%).
Kedua, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo paling tinggi di Jawa Tengah (84.9%), diikuti Jawa Timur (79.8%), DKI Jakarta (74.6%), Jawa Barat (68.6%), dan Banten (66.5%).
Ketiga, elektabilitas 3 Capres terkuat pada masing-masing provinsi. Di DKI Jakarta, dalam simulasi 3 Capres terkuat, elektabilitas Anies Baswedan (49.6%), Ganjar Pranowo (27.5%), dan Prabowo Subianto (15.7%). Di Banten, dalam simulasi 3 Capres terkuat, elektabilitas Anies Baswedan (47.6%), Prabowo Subianto (28.5%), dan Ganjar Pranowo (16.1%).
Sementara Di Jawa Barat, dalam simulasi 3 Capres terkuat, elektabilitas Anies Baswedan (36.3%), Prabowo Subianto (30.8%), dan Ganjar Pranowo (18.7%). Di Jawa Tengah, dalam simulasi 3 Capres terkuat, elektabilitas Ganjar Pranowo (71.4%), Prabowo Subianto (10.8%), dan Anies Baswedan (9.0%). Di Jawa Timur, dalam simulasi 3 Capres terkuat, elektabilitas Ganjar Pranowo (36.1%), Prabowo Subianto (25.5%), dan Anies Baswedan (19.6%).
Angka elektabilitas di atas memberikan gambaran di Jakarta dan Banten, Anies Baswedan relatif lebih tinggi, terpaut di atas 19% dibandingkan kandidat lainnya. Sementara di Jawa Barat, Anies Baswedan relatif kompetitif, hanya terpaut 6% dengan Prabowo Subianto. Dan di Jawa Timur Ganjar Pranowo terpaut 11% dengan Prabowo Subianto. Sementara di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sangat signifikan perolehan elektbilitasnya, terpaut 60% dibandingkan kandidat lainnya.
Keempat, elektabilitas 10 Cawapres potensial pada masing-masing provinsi. Di DKI Jakarta, pada simulasi 10 Cawapres potensial, elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (24.7%), Erick Thohir (17.2%), Ridwan Kamil (16.3%), Sandiaga Salahuddin Uno (14.5%), Khofifah Indar Parawansa (4.5%), Andika Perkasa (2.8%), Muhaimin Iskandar (2.8%), Airlangga Hartarto (1.8%), Mahfud MD (1.6%), dan Puan Maharani (1.5%).
Di Banten, pada simulasi 10 Cawapres potensial, elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (29.7%), Ridwan Kamil (16.6%), Sandiaga Salahuddin Uno (13.1%), Erick Thohir (11.7%),
Muhaimin Iskandar (6.3%), Khofifah Indar Parawansa (3.3%), Andika Perkasa (2.5%), Airlangga Hartarto (2.4%), Puan Maharani (2.2%), dan Mahfud MD (1.6%).
Di Jawa Barat, pada simulasi 10 Cawapres potensial, elektabilitas Ridwan Kamil (29.1%), Agus Harimurti Yudhoyono (14.4%), Erick Thohir (10.3%), Andika Perkasa (6.2%), Sandiaga Salahuddin Uno (5.5%), Muhaimin Iskandar (4.1%), Khofifah Indar Parawansa (3.1%), Airlangga Hartarto (2.9%), Puan Maharani (1.5%), dan Mahfud MD (1.3%).
Di Jawa Tengah, pada simulasi 10 Cawapres potensial, elektabilitas Erick Thohir (25.4%), Ridwan Kamil (10.4%), Sandiaga Salahuddin Uno (9.0%), Khofifah Indar Parawansa (8.4%), Agus Harimurti Yudhoyono (5.3%), Puan Maharani (4.1%), Muhaimin Iskandar (3.9%), Andika Perkasa (3.6%), Airlangga Hartarto (3.5%) dan Mahfud MD (3.4%).
Di Jawa Timur, pada simulasi 10 Cawapres potensial, elektabilitas Khofifah Indar Parawansa (18.6%), Erick Thohir (18.3%), Ridwan Kamil (9.6%), Muhaimin Iskandar (8.9%), Agus Harimurti Yudhoyono (7.7%), Sandiaga Salahuddin Uno (5.2%), Andika Perkasa (3.9%), Mahfud MD (3.7%), Airlangga Hartarto (3.5%), dan Puan Maharani (1.9%).
Data Cawapres di atas menggambarkan peta kekuatan elektoral masing-masing figur Cawapres di tiap provinsi. Di DKI Jakarta Cawapres terkuat dengan angka elektabilitas 2 digit adalah Agus Harimurti Yudhoyono (24.7%), Erick Thohir (17.2%), Ridwan Kamil (16.3%) dan Sandiaga Salahuddin Uno (14.5%).
Di Banten, Cawapres terkuat dengan angka elektabilitas 2 digit adalah Agus Harimurti Yudhoyono (29.7%), Ridwan Kamil (16.6%), Sandiaga Salahuddin Uno (13.1%), dan Erick Thohir (11.7%). Sementara Cawapres terkuat di Jawa Barat dengan angka elektabilitas 2 digit adalah Ridwan Kamil (29.1%), Agus Harimurti Yudhoyono (14.4%) dan Erick Thohir (10.3%).
Di Jawa Tengah, Cawapres terkuat dengan angka elektabilitas 2 digit adalah Erick Thohir (25.4%) dan Ridwan Kamil (10.4%), serta di Jawa Timur Cawapres terkuat dengan angka elektabilitas 2 digit adalah Khofifah Indar Parawansa (18.6%) dan Erick Thohir (18.3%).
Kelima, elektabilitas partai politik pada tiap provinsi. Survei ini merekam elektabilitas 18 partai politik lolos yang verifikasi administrasi peserta pemilu 2024. Tetapi dalam analisis temuan ini, akan berfokus pada 10 partai politik teratas pada masing-masing provinsi.
Di DKI Jakarta, elektabilitas PDI Perjuangan (20.1%), Partai NasDem (14.3%), PKS (12.4%), Partai Gerindra (9.3%), Partai Demokrat (9.0%), PAN (5.9%), Partai Golkar (5.2%), PPP (2.6%), PKB (2.4%), dan Partai Buruh (1.0%). Sementara di Banten, elektabilitas Partai Gerindra (17.6%), Partai NasDem (13.8%), Partai Golkar (13.3%), PDI Perjuangan (12.6%), Partai Demokrat (12.2%), PKS (8.2%), PAN (4.9%), PPP (3.5%), PKB (3.4%), dan Perindo (1.9%).
Di Jawa Barat, elektabilitas PDI Perjuangan (15.2%), Partai Golkar (14.2%), Partai Gerindra (12.9%), Partai NasDem (7.5%), PKB (6.9%), PKS (6.7%), Partai Demokrat (6.3%), PPP (4.8%), PAN (4.7%) dan Partai Buruh (2.2%). Sementara di Jawa Tengah, elektabilitas PDI Perjuangan (43.1%), PKB (13.3%), Partai Golkar (7.0%), Partai Gerindra (5.7%), PPP (4.6%), Partai Demokrat (3.1%), PKS (2.8%), Partai NasDem (2.4%), PAN (2.4%), dan Perindo (1.4%).
Terakhir, di Jawa Timur, elektabilitas PKB (21.6%), PDI Perjuangan (20.2%), Partai Gerindra (8.1%), Partai Golkar (7.6%), Partai NasDem (6.9%), Partai Demokrat (6.1%), PAN (4.9%), PPP (2.1%), Perindo (1.6%), dan PKS (1.3%).
Temuan data di atas, memberikan gambaran peta kekuatan elektoral pada masingmasing provinsi. Di DKI Jakarta, elektabilitas partai politik terkuat dengan angka 2 digit adalah PDI Perjuangan (20.1%), Partai NasDem (14.3%), dan PKS (12.4%). Sementara di Banten elektabilitas partai politik terkuat dengan angka 2 digit adalah Partai Gerindra (17.6%), Partai NasDem (13.8%), Partai Golkar (13.3%), PDI Perjuangan (12.6%), dan Partai Demokrat (12.2%).
Di Jawa Barat, partai politik terkuat dengan angka elektabilitas 2 digit adalah PDI
Perjuangan (15.2%), Partai Golkar (14.2%), dan Gerindra (12.9%). Sedangkan di Jawa
Tengah, partai politik terkuat dengan angka elektabilitas 2 digit adalah PDI Perjuangan
(43.1%) dan PKB (13.3%). Terakhir, di Jawa Timur, partai politik terkuat dengan angka
elektabilitas 2 digit adalah PKB (21.6%) dan PDI Perjuangan (20.2%).
Temuan ini merupakan potret terbaru peta kekuatan politik elektoral Capres, Cawapres,
dan partai politik pada 5 provinsi di Pulau Jawa (dalam rentang survei tanggal 26
November – 2 Desember 2022). Berbagi kemungkinan bisa saja terjadi, melihat Pemilu
Serentak 2024 masih satu tahun lebih. Tetapi melihat tendensi politik terbaru, Capres
dan Cawapres potensial serta partai politik terkuat pada masing-masing provinsi, akan
mengerucut pada beberapa nama figur seperti dalam temuan survei Poltracking. Meski,
berbagai dinamika, peristiwa, dan momentum politik yang akan terjadi ke depan, tetap
berpotensi mengubah peta politik elektoral di masing-masing provinsi di Pulau Jawa.
Jakarta, 15 Desember 2022
Hanta Yuda AR
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia
Contact Person:
Masduri (081935177436)