Informasi lebih lanjut hubungi 0811914812 / 081294084328

News & Blog

Survei: Publik Merasa Lebih Dekat dengan Figur Ketimbang Parpol

News & Blog

SKALANEWS.COM – Hasil survei yang dilakukan Pol-Tracking Institute menunjukkan bahwa party ID atau tingkat kedekatan publik terhadap partai politik (Parpol) masih sangat lemah jika dibandingkan dengan figure ID atau tingkat ketokohan.
Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda mengatakan, hanya 17,6 persen responden atau publik yang memilih atau menyatakan merasa dekat dengan Parpol. Hal itu, jauh berbeda dengan kedekatan publik terhadap calon anggota legislatif (Caleg).
“Pemilih cenderung memilih figur para Caleg yakni 69,22 persen, dibandingkan memilih Parpol pengusung, yang hanya 13,26 persen,” kata Hanta dalam diskusi ‘Menakar Peta Politik 2014 – Pengaruh Figur Terhadap Konfigurasi Politik 2014’, di Jakarta Pusat, Minggu (26/1).
Hanta menambahkan, Caleg dengan latar belakang politik atau pengurus Parpol 50,9 persen lebih disetujui, lebih banyak dibanding Caleg berlatar pemimpin baru dan muda yang hanya 48,3 persen, purnawirawan 47,1 persen, ataupun pejabat atau birokrat 47,5 persen.
Sementara Caleg dengan latar belakang artis cenderung tidak banyak diminati pemilih yakni 16,8 persen. Artinya, jelas Hanta, Caleg menjadi ujung tombak masing-masing Parpol dalam perolehan suara-nya masing-masing, baik pada level daerah maupun di tingkat nasional.
“Party ID yang cenderung menurun di pemilih Indonesia, menunjukkan bahwa Caleg dari masing-masing Parpol, perlu berpapasan langsung dengan pemilih dan juga perlu meningkatkan pula kinerja politiknya, karena figur dalam Pemilu menjadi penting,” katanya.
Sementara dari segi minat masyarakat dalam pemilu legislatif (Pileg) sendiri, lanjut Hanta, menunjukkan bahwa 81,3 persen pemilih menyatakan berminat menyumbangkan suaranya pada Pileg 2014 sementara hanya 15,7 persen yang menyatakan tidak berminat.
“Kalau kita jabarkan lagi, 47,4 persen cukup berminat dan 33,9 persen sangat berminat. Tapi berminat ini bukan berarti partisipasi. Berminat disini adalah potensi partisipasi bukan nilainya. Publik yang menyatakan berminat pada survei bisa tidak jadi berpartisipasi dalam Pemilu karena banyak hal,” paparnya.
Untuk diketahui, populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang minimal berusia 17 tahun atau sudah menikah pada saat wawancara dilakukan serta bukan anggota TNI/Polri. Survei dilakukan pada 16-23 Desember 2013 dengan pengambilan data secara serentak dan nasional di 33 provinsi.
Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.200 responden dengan margin error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancara secara tatap muka menggunakan kuesioner dengan metode multi stage random sampling. (Risman Afrianda/day)
Sumber: http://skalanews.com/berita/detail/165638

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

We take processes apart, rethink, rebuild, and deliver them back working smarter than ever before.