CNNINDONESIA.COM – Pengamat politik Pol-Tracking Institute Hanta Yudha mengatakan posisi strategis Ketua Dewan Perwakilan Rakyat akan sangat bergantung pada gejolak politik satu bulan ke depan. Hasil revisi Undang-Undang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (UU MD3) dan uji materi di Mahkamah Konstitusi (MK) dianggap tidak akan terlalu berpengaruh banyak.
“Bila ada pergerakan politik, seperti partai dari Koalisi Merah Putih yang pindah ke Koalisi Indonesia Hebat, posisi ketua DPR bisa didapat oleh PDIP. Misalnya Partai Demokrat yang pindah, mungkin nanti ketua MPR bisa dari Demokrat, ketua DPR dari PDIP,” kata Hanta saat dihubungi CNNIndonesia, Kamis (28/8).
Bila tak ada pergerakan sama sekali, menurut Hanta, maka kader dari Fraksi Partai Golongan Karya (FPG) yang kemungkinan besar didapuk menjadi ketua DPR. Pertimbangannya adalah posisi calon presiden dan calon wakil presiden sudah diisi oleh kader Partai Gerakan Indonesia Raya dan Partai Amanat Nasional, meskipun pada akhirnya kalah.
Namun, Hanta menegaskan pentingnya melihat realitas politik yang ada saat ini sangat mempengaruhi peta politik parlemen. Pertemuan antara Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono di Bali Rabu malam, juga dinilainya sangat menentukan bagi arah pemerintahan termasuk di parlemen.
“Pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo tadi malam, meskipun tertutup, bisa jadi pintu masuk komunikasi dan kerja sama antara PDIP dan Demokrat,” kata Hanta.
Hanta berpendapat Partai Demokrat bisa saja pindah kubu dengan pertimbangan bila tetap di Koalisi Merah Putih tidak akan mendapat posisi yang signifikan. Hanta sendiri menolak menduga-duga apa yang akan diputuskan oleh MK tentang gugatan UU MD3 oleh PDIP.
“Pemilihan ketua DPR pernah dilakukan pada 1999 dan 2004, jadi ada yurisprudensinya. PDIP, sebagai partai pemenang pemilu legislatif, harus siap menerima kemungkinan ditolak. Kalau ditolak, mereka harus gunakan komunikasi politik yang efektif agar bisa mendapatkannya,” ujar Hanta.
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20140828134809-32-1977/dinamika-koalisi-tentukan-kursi-ketua-dewan/