GATRA.COM – Jakarta – Capres Konvensi Partai Demokrat, Anies Baswedan tak hanya mengeluarkan pendapatnya di dunia pendidikan Indonesia. Mantan Ketua Komite Etik KPK tersebut juga melontarkan pendapat dan gagasannya terkait dunia internasional. Dalam seminar yang diinisiasi oleh Asosiasi Guru Pengajar Agama Islam Indonesia (AGPAII) misalnya, di hadapan peserta berjumlah 200.000 lebih, Anies mengungkapkan pendapatnya terkait penyelesaian konflik di berbagai negara.
“Kondisi Indonesia hari ini lebih baik daripada negara-negara seperti Libia, Suriah, dan Mesir. Mengapa bisa demikian? Karena para pemimpin di Indonesia memahami ambang batas yang tidak boleh diteruskan,” ujar Anies dalam keterangan pers yang diterima GATRAnews, Selasa (25/3). Tokoh yang pernah mendapat penghargaan satu dari seratus intelektual dunia ini meneruskan, “Pemimpin kita jika ada perbedaan yang dirasa tidak bisa diteruskan, maka mereka memilih berhenti.”
Mantan Ketua Komite Etik ini mencontohkan dengan apa yang terjadi pada masa pemerintahan Habibie. “BJ Habibie misalnya saat ia tidak diterima MPR maka ia memilih berhenti untuk melanjutkan kepemimpinannya.” Anies sendiri kini disebut-sebut mulai terlihat berpotensi dalam sejumlah survei. Hanta Yuda, direktur Pol-Tracking Institute, dalam laporan hasil survey bertajuk. “Mengukur Kualitas Personal Para Kandidat Capres-Cawapres 2014” menilai dari segi kualitas dan kompetensi Anies mendapat skor 6,61 atau peringkat dua setelah Dahlan Iskan. Menurut Hanta, hasil ini mirip dengan tingkat elektabilitas peserta Konvensi Partai Demokrat.
Sumber: Gatra News, Selasa 25 Maret 2014