Informasi lebih lanjut hubungi 0811914812 / 081294084328

News & Blog

Banyak Faksi, Golkar Disarankan Gelar Munaslub untuk Redam Gejolak

News & Blog

KOMPAS.com – Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR mengatakan, Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) bisa menjadi jalan keluar bagi Partai Golkar yang saat ini tengah bergejolak setelah Ketua Umum Golkar Setya Novanto terjerat kasus dugaan korupsi.
Novanto kini mendekam sebagai tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi.
“Menurut saya Munaslub adalah salah satu solusi atau peta jalan yang paling efektif buat Golkar,” ujar Hanta seusai merilis survei Poltracking Indonesia, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2017).
Ia mengatakan, di internal Golkar selalu muncul faksi-faksi. Kuatnya faksi-faksi tersebut tak akan berhenti kecuali dibuka suatu arena kompetisi baru. Munaslub menjadi salah satunya.
Jika tidak, maka faksi-faksi tersebut akan saling melemahkan.
Hanta mengatakan, dengan adanya Munaslub, pertarungan antar-faksi tersebut dilembagakan dan tak terus bergejolak.
“Kalau tidak (dilakukan) akan seperti api dalam sekam,” kata dia.
Hanta memprediksi, dinamika internal Golkar akan menjadi beban elektoral jika dibiarkan berlarut.
Beban tersebut tak hanya bagi Golkar, tetapi juga bagi Joko Widodo sebagai bakal calon presiden yang telah mendapatkan dukungan partai tersebut.
“Jadi kalau Munaslub maka Golkar bisa mengirim sinyal kepada publik bahwa mereka punya komitmen perubahan,” kata dia.
Hanta mengatakan, tak bisa dipungkiri bahwa penurunan elektabilitas Golkar salah satunya karena kasus yang mendera Setya Novanto. Meskipun, Golkar merupakan partai yang tak bergantung pada figur.
Adapun, hasil survei Poltracking menunjukkan, elektabilitas Golkar sebesar 10,9 persen. Angka tersebut lebih kecil dari Partai Gerindra yang menyalip Golkar ke peringkat kedua, dengan 13,6 persen.
“Kalau kader Golkar terkena kasus mungkin publik pemafhumannya tinggi. Tapi ini simbol (partai). Ini memberi dampak secara elektoral, pasti,” kata Hanta.
Menurut Hanta, Munaslub seharusnya segera dilaksanakan dan tidak perlu menunggu hasil praperadilan Novanto.
“Itu kan proses hukum. Justru memberi peluang kepada Pak Setya Novanto untuk menyelesaikan kasus hukumnya,” ujar dia.
Rapat pleno Golkar, Selasa (21/11/2017), menetapkan Idrus Marham sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum Golkar setelah Setya Novanto ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Meski berstatus tahanan KPK, namun Golkar tetap mempertahankan Novanto sebagai ketua umum dan menunggu hasil praperadilan yang diajukan Novanto. Demikian pula dengan status Novanto sebagai Ketua DPR.
Namun, sejumlah pihak mendesak Golkar untuk segera melaksanakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dan memilih ketua umum baru.
Termasuk pada posisi Ketua DPR. Sejumlah fraksi berharap Novanto diganti atau bersedia mengundurkan diri.
Penulis: Nabilla Tashandra
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary


sumber: http://nasional.kompas.com/read/2017/11/27/10072691/banyak-faksi-golkar-disarankan-gelar-munaslub-untuk-redam-gejolak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

We take processes apart, rethink, rebuild, and deliver them back working smarter than ever before.