METROTVNEWS.COM – Kantor lembaga survei Poltracking di Jl Pangrango No. 3A Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, diduga diteror orang tak dikenal. Sejak dini hari tadi kantor menerima telepon orang tak dikenal. Pada saat bersamaan ada dua orang tak dikenal di depan pintu gerbang.
“Berdasarkan keterangan penjaga kantor, ada telepon ke kantor sejak sekitar pukul 01.00. Penjaga kantor melihat ada dua orang di depan pagar gerbang kantor pada saat telepon kantor secara bersamaan berdering. Telepon berlanjut sampai sekitar pukul 04.00 dengan jeda beberapa kali. Telepon kembali berdering hingga empat kali pada pukul 08.30,” tulis keterangan pers Poltracking yang diterimaMetrotvnews.com, Jumat (11/7/2014).
Menurut keterangan sejumlah staf, pukul 10.30 WIB kantor Poltracking didatangi tiga orang. Mereka mengaku intelijen Polsek Setiabudi. Ketiganya menerangkan bahwa akan ada potensi penyerangan terhadap kantor Poltracking.
Sejumlah aparat Polsek Setiabudi berjaga-jaga di sekitar kantor Poltracking sejak pagi hingga saat berita ini ditulis. “Poltracking sedang mengkondisikan seluruh staf karena ada informasi ancaman atau penyerangan terhadap kantor Poltracking,” tulis rilis yang diteken Manager PR dan Program Agung Baskoro dan Direktur Operasional Poltracking Ahmad T. Wibowo.
Poltracking menduga, potensi penyerangan ini terjadi setelah hari pemungutan suara 9 Juli 2014. Poltracking merupakan salah satu lembaga yang mengumumkan hasil hitung cepat (quick count) Pemilu Presiden. Hasilnya, dari data masuk 99,75 persen dan tingkat kesalahan 1 persen pasangan Prabowo-Hatta meraih 46,30 persen suara, sedangkan Jokowi-JK meraih 53,70 persen.
“Sudah menjadi perbincangan publik bahwa dalam pelaksanaan hitung cepat Poltracking memutuskan untuk tidak mempublikasikan hasilnya dengan salah satu televisi swasta karena ada kesepakatan yang dinilai melanggar,” tulis rilis Poltracking.
Sumber : Metro TV, 11 Juli 2014