DETIK.COM – Setelah PDIP, NasDem, Hanura dan Golkar mendaftarkan duet Ahok-Djarot ke KPU DKI, peta politik semakin menarik. Kini parpol yang tergabung dalam koalisi kekeluargaan tengah mencari paket terkuat untuk jadi lawan Ahok-Djarot.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda melihat peta politik hanya tinggal dua kemungkinan. Yang pertama hanya Ahok-Djarot head to head dengan pasangan yang diusung koalisi kekeluargaan, kemungkinan kedua muncul dua pasang lagi yakni koalisi Gerindra-PKS dan koalisi PD-PPP-PAN-PKB.
Yang menjadi persoalan adalah siapa tokoh yang tidak sekedar diusung namun juga berpeluang menjadi lawan berat Ahok-Djarot. Menurut Hanta Yuda yang cukup kua jadi penantang Ahok adalau Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
“Kalau dilihat tren survei yang berpotensi melawan Ahok tentu Risma, setelah Risma muncul nama Anies Baswedan , Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra. Dari tiga nama yang tersisa itu yang kuat prospeknya Anies, Sandi, kemudian Yusril. Kalau Anies-Sandi bertemu di margin of error, artinya imbang kekuatannya. Kalau Yusril-Sandi agak jauh,” katanya.
Jika koalisi kekeluargaan yang sampai kini masih terus konsolidais mengusung duet Anies-Sandi, menurut Hanta, peta politik akan semakin menarik. Pilgub DKI pun diprediksi bakal seru.
“Sangat seru. Survei tidak bisa menjelaskan siapa yang menang, kalau membaca tren pasangan ini akan maju sangat kompetitif tapi belum bisa memprediksi siapa pemenangnya. Di luar pasangan itu kemungkinan petahana unggul agak jauh,” pungkasnya.
Sumber : http://news.detik.com/berita/d-3303155/duet