Merdeka.com – Pertarungan memperebutkan kursi gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur kian sengit. Dalam hasil survei yang dilakukan Litbang Kompas dan Poltracking Indonesia, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistanto unggul dari Gus Ipul-Puti.
Hasil survei Litbang Kompas yang dirilis Senin (12/3) lalu, elektabilitas Khofifah-Emil unggul tipis 0,5 persen dari pesaingnya. Khofifah Emil meraih 44,5 persen sedangkan Gus Ipul-Puti 44 persen.
Sementara, hasil survei Poltracking Indonesia, Khofifah Emil unggul 42,4 persen. Sedangkan Gus Ipul-Puti 35,8 persen.
Peneliti dan Analis Politik Poltracking, Arya Budi menilai meningkatnya elektabilitas Khofifah-Emil didorong faktor massa yang fanatik dari periode sebelumnya.
“Khofifah punya modal suara yang tidak sedikit sejak awal. Sejak sebelum mencalonkan,” katanya, Kamis (22/3).
Menurutnya menjelang pencoblosan, dukungan sejumlah parpol pengusung yang mulai turun ke lapangan akan jadi faktor meningkatnya elektabilitas.
“Kenapa kalah di Januari? Karena momentum pencalonannya belum datang seperti sekarang. Dia belum datang ke daerah, belum masif struktur pemenangannya dan lainnya. Menggunakan survei terakhir ini memang karena Khofifah mempunyai modal yang kuat, ini karena momentum politik mesin pemenangannya sudah bekerja. Dia sudah punya modal politik yang besar,” katanya.
Dia menilai dukungan dari Pakde Karwo yang saat ini menjabat gubernur Jatim ke Khofifah merupakan sebuah keuntungan. Menurutnya, faktor Soekarwo dan Demokrat bisa menjadi amunisi menarik suara massa dari Mataraman.
“Soekarwo mampu menarik pemilih abangan nasionalis yang mampu menarik ke dalam suara Khofifah. Karena dia diuntungkan dengan incumbent dua periode dengan tingkat kepuasan tinggi,” katanya.
Selain itu, dia juga menilai program Khofifah-Emil lebih unggul dan lebih inovatif ketimbang program pesaingnya. Faktor Emil Dardak yang potensial menarik pemilih milenial juga menjadi keuntungan Khofifah.
“Selain sebagai calon wakil gubernur, Emil Dardak di saat yang sama merupakan salah satu bupati termuda dan berprestasi di Indonesia yang saat ini diberi tanggungjawab memimpin Trenggalek. Sehingga, kemunculan sosok Emil sebagai pendamping Khofifah bukan hanya sebagai pelengkap namun menyempurnakan dwi tunggal ini di mata anak-anak muda,” katanya. [dan]
Reporter : Mardani
Sumber: https://www.merdeka.com/politik/elektabilitas-meningkat-di-survei-khofifah-punya-modal-politik-kuat.html