TIMESINDONESIA, PALU – Survey Poltracking Indonesia mengungkap elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Rusdy Mastura-Ma’mun Amir 56,8 persen, sedangkan tingkat keterpilihan paslon Hidayat-Bartholomeus Tandigala 25.0 persen, yang masih merahasiakan jawaban 5,5 persen dan pemilih yang belum memutuskan pilihannya 12,7 persen.
Hasil survey tersebut disampaikan Faisal Arief Kamil, peneliti Poltracking Indonesia, lembaga survei politik dan demokrasi dalam rilis peta kekuatan elektoral paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng di Kota Palu, Senin, (2/10/2020).
Survei Poltracking Indonesia yang dilakukan pada 20-24 Oktober 2020 menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error 2,8 persen pada tingkat kepercayaan survei 95 persen.
Klaster survey ini menjangkau 13 kabupaten/kota di seluruh Provinsi Sulawesi Tengah secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, sedangkan stratifikasi survey ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.
“Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara akurat. Sedangkan pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara yang terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak,” jelas Faisal.
Ketika ditanya apakah Poltracking terafiliasi dengan kandidat tertentu? Faisal memastikan, survei Poltracking tidak terafiliasi dengan kandidat tertentu dan biaya survei murni dari Poltracking Indonesia.
“Kami memegang kredibilitas dan akuntabilitas survei atau riset sebagai kerja ilmiah. Jika ada pesanan survei itu tidak akan bisa mengganggu gugat angka-angka hasil survei kami. Soal biaya survey itu murni dari Poltracking,” ucapnya.
Faisal menyatakan, maksud dan tujuan dari survei ini, adalah untuk mengukur popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas kandidat gubernur dan wakil gubernur Sulteng, membaca peta persebaran suara berdasarkan demografi dan preferensi politik/kultural pemilih dan mengukur potensi partisipasi dan kemantapan pemilih.
Ia mengungkapkan, potret terbaru peta kekuatan elektoral masing-masing paslon gubernur dan wakil gubernur Sulteng dalam rentang survei tanggal 20-24 Oktober 2020.
“Melihat waktu pelaksanaan Pilkada Sulteng sekitar satu bulan lalu, kemampuan kandidat dan tim menggarap pemilih yang belum menentukan pilihan dan pemilih yang masih mungkin berubah menjadi kunci kemenangan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Sekertaris Koalisi Pemenangan Paslon Hidayat-Bartholomeus yang juga Wakil Ketua Bidang Organisasi Dewan Pimpinan Daerah PDI-P Soraya Sultan menyatakan terkait hasil survey itu sah-sah saja apalagi survey itu dilakukan sebagai kerja ilmiah.
“Menurut saya hasil survey itu wajar-wajar saja semua kandidat punya survey sendiri untuk mengukur progres kerja masing-masing. Kandidat kami juga punya survey sendiri, kalau berdasarkan survey kandidat kami itu selisihnya tidak terlalu tajam tapi memang belum kita rilis,” jelas Soraya.
Soraya mengungkapkan, saat ini mereka fokus melakukan kerja-kerja untuk menarik hati masyarakat Sulteng agar menjatuhkan pilihannya kepada Hidayat-Bartholomeus di Pilgub Desember mendatang.
Menanggapi hasil survei Poltracking yang mengunggulkan jagoannya, Yahdi Basma, Direktur Relawan Koalisi Partai Pengusung Paslon Rusdy Mastura-Ma’mun mengatakan tidak membuat timnya jumawa, tetapi justru lebih waspada dan ketat dalam menutupi berbagai kekurangan dan kendala dalam merebut hati rakyat.
“Hasil survey adalah rujukan ilmiah yang wajib dijadikan rekomendasi bagi tindakan-tindakan dan program pemenangan di tahap berikut,” ucapnya.
Ia bersama tim pemenangan meyakini dengan figuritas paslon yang kompatibel ditambah dengan infrastruktur 10 partai pengusung serta 187 relawan yang bergerak, maka kompetisi 09 Desember 2020 ini optimis Rusdy-Ma’mun memenangkan sebagai kemenangan bagi masyarakat Sulteng
“Kami tidak kaget karena itu survey ke-4 sejak setahun lalu mulai mensosialisasikan figure Rusdy-Ma’mun dimana trend angka-angkanya disekitaran itu,” ujarnya.
Sebagai informasi Pilgub Sulteng diikuti Hidayat-Bartholomeus Tandigala yang diusung Gerindra dan PDI-P dan Rusdy Mastura-Ma’mun Amir yang diusung Nasdem, PKS, PKB, Golkar, PAN, Perindo dan Demokrat. (*)