KOMPAS.COM — Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha menyampaikan beberapa faktor yang bisa memengaruhi warga pemilih mengubah pilihannya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Dari hasil survei, Hanta mengatakan bahwa informasi di media sosial menjadi penyebab terbesar berubahnya pilihan seseorang terhadap calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta.
“Ternyata untuk di Jakarta, banyak terpengaruh isu di media sosial, ini cukup tinggi, yaitu 21,39 persen,” ujar Hanta, di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017).
Setelah itu, kata Hanta, penampilan cagub-cawagub dalam debat juga memengaruhi pilihan masyarakat sebesar 16,18 persen. Di urutan selanjutnya ada poin visi, misi, dan program kerja cagub; serta pengaruh berita media dan pengaruh lingkungan yang ikut menjadi penyebab seseorang mengubah pilihannya.
“Faktor hadiah tetap ada, tetapi kecil, hanya 2,31 persen,” ujar Hanta.
Berdasarkan hasil survei, 65,50 persen masyarakat responden tidak akan mengubah pilihan cagub-cawagub DKI Jakarta, sedangkan 21,63 persen mengaku masih mungkin mengubah pilihannya (swing voters) dan sisanya 12,87 persen belum menentukan pilihan (undecided voters).
Survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling dan melibatkan 800 responden.
Tingkat margin of error lebih kurang 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dilakukan pada 24-29 Januari 2017.
Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2017/02/01/19141361/isu.di.media.sosial.pengaruhi.warga.jakarta.mengubah.pilihannya