Jakarta: Terpilihnya kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI-Perjuangan secara aklamasi dalam Kongres V menandakan kegagalan regenerasi partai berlambang banteng bermoncong putih itu.
Hal tersebut pun diakui oleh pengamat politik yang juga merupakan Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda. Menurut Hanta PDI-Perjuangan belum sanggup dan belum berhasil melakukan regenerasi kepemimpinan.
Meski Hanta pun mengakui sosok Megawati saat ini dapat menjadi pemersatu karena dianggap memiliki power di partai. Namun untuk jangka panjang hal tersebut tidaklah bagus bagi partai, sebeb regenerasi kepemimpinan diperlukan agar tidak tergantung dengan satu sosok.
“Dalam konteks jangka panjang terpilihnya Megawati sebagai ketum maka regenerasi akan berhadapan dengan faksi (menonjolkan diri dengan cara oportunis atau mendorong perpecahan),” kata Hanta dalam program PrimeTime Metro TV, Jum’at, 9 Agustus 2019.
Ia menjelaskan juga untuk peluang pengganti megawati bisa jadi bukan dari trah Soekarno, melainkan bisa saja dari Jokowi.
Hanta mengatakan sejarah PDI-Perjuangan memang tidak bisa dilepaskan dari nama besar Presiden pertama RI Soekarno yang juga merupakan ayah dari Megawati.
Namun dia bilang PDI-Perjuangan harus membuka peta pertarungan terbuka sesama kader. Menurut dia kursi nomor satu di PDI-P sebenarnya bisa diisi oleh sosok di luar keturunan dan kerabat Bung Karno. Salah satunya bisa datang dari Presiden Joko Widodo.
“Point saya memang PDI-Perjuangan belum berhasil dalam melakukan regenerasi di level tertinggi dan tentu itu akan menimbulkan problem baru nanti lima tahun mendatang.” tandas dia.
Megawati telah menjabat sebagai Ketua Umum PDI-Perjuangan sejak partai tersebut berganti nama menjadi PDI-Perjuangan di tahun 1999 dari sebelumnya bernama PDI.
Tercatat sudah lima periode Megawati menjabat sebagai Ketua Umum PDI-Perjuangan. Awal menjabat di periode pertama yakni pada 24 Maret 1999-31 Maret 2005. Berlanjut ke periode kedua sejak 31 Maret 2005-6 April 2010. Kemudian di periode ketiga sejak 6 April 2010-9 April 2015. Lalu periode keempat sejak 9 April 2015-8 Agustus 2019. Serta untuk periode kelima sejak 8 Agustus diperkirakan hingga 2024.
sumber: https://www.medcom.id/nasional/politik/yKXGjQ9k-pdi-p-dianggap-gagal-regenerasi-ketua-umum