CNNINDONESIA.COM — Citra Partai Golkar dinilai semakin hancur setelah mewajibkan uang mahar Rp1 miliar sebagai syarat bakal calon ketua umum partai beringin mendaftar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Padahal, Munaslub diharapkan dapat memperbaiki kondisi partai beringin yang dianggap terpuruk setelah mengalami konflik dualisme internal selama satu tahun lebih.
“Golkar ini betul-betul porak poranda situasinya saat ini. Momentum Munaslub ini sebetulnya untuk perbaikan atau semakin pecah belah Golkar? Bagaimana bisa ada mekanisme partai lakukan politik uang,” kata Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang di Jakarta, Sabtu (7/5).
Dia mengatakan, seharusnya Golkar mencari cara melakukan perbaikan bukan malah memikirkan kepentingan sendiri. Uang mahar Rp1 miliar ancaman bagi Golkar. Menurutnya, masyarakat bisa tinggalkan Golkar jika mengedepankan politik uang dalam pelaksanaan Munaslub. Terlebih, Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan, mahar Rp1 miliar merupakan politik uang.
“Golkar muncul legalkan transaksi politik uang karena tidak punya kemampuan kreatif membiayai partai. Sama saja menelanjangi diri sendiri. Buat keputusan yang bisa ubah citra partai,” ucapnya.
Senada, Pengamat Politik Poltracking Indonesia Hanta Yuda menuturkan, Golkar semakin terpuruk apabila mengutamakan transaksi uang dalam perhelatan Munaslub. Namun, partai beringin akan disukai masyarakat jika memilih calon ketua umum tidak berdasarkan uang.
“Kandidat yang dipilih adalah mereka yang punya ide, cita-cita, gagasan dan diyakini bisa buat Golkar lebih besar. Yang bisa lakukan lompatan luar biasa,” kata Hanta.
Ketua Harus Miliki Komitmen
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung berharap, calon ketua umum partai beringin yang terpilih harus memiliki komitmen membangun Golkar secara menyeluruh. “Dia harus curahkan seluruh perhatiannya, tenaganya, pikirannya, suber daya yang dia miliki ke Golkar,” ucapnya.
Dia yakin Golkar menang Pemilu 2019 jika dipimpin kader yang punya komiten. “Jadi harus yang komitmennya tidak diragukan,” tuturnya.
Sejauh ini, ada 8 nama yang mendaftar dalam bursa calon ketua umum Golkar. Mereka yang lolos verifikasi yakni Ade Komarudin, Setya Novanto, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Airlangga Hartano dan Aziz Syamsuddin.
Sementara dua nama lagi yakni Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo belum dipastikan lolos verifikasi lantaran keduanya tidak menyerahkan uang mahar Rp1 miliar sebagai syarat pendaftaran.
KPK sebelumnya menyatakan syarat wajib penyerahan uang mahar Rp1 miliar adalah sebuah praktik politik uang yang nyata. Wakil Ketua KPK Laode Muhamad Syarif menyesalkan tindakan partai beringin yang memutuskan hal tersebut. (utd)
Sumber : http://www.cnnindonesia.com/politik/20160507160643-32-129081/pengamat