Jakarta, Gatra.com – Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha AR, menyebut hingga kini survei masih mengunggulkan dua figur dengan angka keterpilihan (elektabilitas) di atas dua digit, yaitu pertahanan Presiden Joko Widodo dan penantang lamanya Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
“Trend dan gap elektabilitas kedua figur tidak terlalu berbeda dengan survey Poltracking sebelumnya (November 2017), yaitu berjarak antara 20%-25% dengan elektabilitas Prabowo di angka 20%-30% dan elektabilitas Jokowi berkisar angka 45%”-57%,” kata Hanta usai memaparkan hasil riset dan surveinya kapada awak media di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Minggu (18/02).
Hanta menyebut bahwa diluar kedua figur tersebut, baik di tingkat elite politik maupun tokoh baru yang diprediksi akan muncul, angkanya masih rendah dengan elektabilitas di bawah 5%.
“Di luar kedua nama itu, belum ada potensi Capres yang kuat. Ini temuannya. Yang lainnya di bawah 5 % elektabilitas,” katanya.
Hanta menyebut bahwa elektabilitas Jokowi dan Prabowo justru cenderung naik jika mengacu pada hasil survei sebelumnya. Sehingga sangatlah wajar jika kandidat kedua Capres itu masih kuat dibandingkan yang lainnya.
Kendati Jokowi masih bertengger pada elektabilitas diatas Prabowo, namun posisinya belum aman apabila melihat dinamika dan variabel kenaikan elektabilitas kedua tokoh tersebut.
“Yang perlu dicatat adalah meskipun elektabilitas Jokowi jauh di atas Prabowo dengan selisih 20% atau lebih, Jokowi yang merupakan Capres terkuat masih belum aman, karena sebagai petahana elektabilitasnya masih di bawah 60%,” katanya.
Nah, dari beragam simulasi yang diterapkan itu, katanya manakala Prabowo tidak mencalonkan diri lagi sebagai Capres di 2019, maka otomatis kekuatan Jokowi akan bertambah sebesar 5 kali lipat.
Seperti pada umumnya, survei Poltracking menggunakan metode stratified multistage random sampling. Dan jumlah sampel dalam survei sebanyak 1.200 responden, dengan margin of error +/- 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%,” katanya.
Dalam pemaparan survei tersebut, turut dihadiri ketua DPR, Bambang Soesatyo dari partai Golkar, Wakil ketua DPR, Fadli Zon dari partai Gerindra, Maruarar Sirait dari PDI Perjuangan, dan Roy Suryo dari partai Demokrat.
Reporter: MEF
Editor: Anthony Djafar
Sumber: https://www.gatra.com/rubrik/nasional/308940-poltracking-capres-terkuat-masih-milik-jokowi-dan-prabowo