BERITASATU.COM – Poltracking Indonesia kembali mengadakan survei terkait tren elektabilitas dan peta dukungan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017. Survei ini dilaksanakan selama tanggal 24-29 Januari 2017 dengan menggunakan metode stratified-multi stage random sampling yang melibatkan 800 responden.
Survei ini memiliki margin of error sebesar 3,46 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan tujuan ingin melihat persepsi dan perilaku masyarakat dalam Pilgub DKI 2017.
Hasil survei dari Poltracking, tingkat elektabilitas pasangan nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat semakin meningkat tajam. Sehingga mengakibatkan tingkat elektabilitas tidak terpaut jauh dengan pasangan nomor tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang berada di posisi pertama.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda mengatakan elektabilitas tiga pasangan dengan simulai pencoblosan, terlihat dalam hasil survei, pasangan Anies-Sandi mendapatkan dukungan sebanyak 31,5 persen, disusul Ahok-Djarot sebanyak 30,13 persen dan pasangan nomor satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni pada peringkat ketiga dengan elektabilitas sebesar 25,75 persen.
Sementara yang belum belum menentukan pilihan ada sebanyak 12,62 persen. Elektabilitas ketiga pasangan calon ini masih berada dalam rentang margin of error.
Melihat hasil survei tersebut, tingkat elektabilitas Anies-Sandi hanya terpaut 1,37 persen dengan Ahok-Djarot.
“Jadi dari hasil survei ini terlihat, pasangan Anies-Sandi mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Begitu juga dengan Ahok-Djarot mengalami kenaikan yang cukut tajam. Sementara, Agus-Sylvi mengalami penurunan yang sangat tajam,” kata Hanta dalam acara Rilis Survei Poltracking Indonesia di Hotel Oria, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Rabu (1/2).
Terbukti dari trend elektabilitas Anies-Sandi mengalami kenaikan sebesar 2,87 persen dari 28,63 persen (9-13 Januari) menjadi 31,5 persen (24-29 Januari). Lalu, Ahok-Djarot naik 1,25 persen dari 28,88 persen menjadi 30,13 persen. Sedangkan Agus-Sylvi mengalami penurunan cukup tajam sebesar 4,5 persen dari 30,25 persen menjadi 25,75 persen.
“Jika dilihat dari tren elektabilitas, maka kemungkinan besar Pilgub DKI Jakarta akan berlangsung dua putaran. Mengingat belum ada satupun pasangan calon yang berpotensi meraih dukungan 50 persen plus satu,” ujarnya.
Mengenai dua pasangan calon yang akan masuk putaran kedua, Hanta menegaskan hal itu tergantung dari tren elektabilitas selama dua pekan menjelang pelaksanaan Pilgub DKI pada 15 Februari 2017.
“Kemungkinan besar, Pilgub DKI akan dua putaran. Dan pasangan calon mana yang akan masuk dalam putaran kedua, ya tergantung pada tren elektabilitas dalam dua minggu terakhir ini,” ungkapnya.
Sumber: http://www.beritasatu.com/megapolitan/412248-poltracking-elektabilitas-aniessandi-dan-ahokdjarot-bersaing-ketat.html