JAKARTA, KOMPAS.com – Lembaga survei Poltracking membeberkan hasil survei elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden bila pemilihan presiden diikuti oleh empat poros koalisi.
Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yudha mengungkapkan, empat poros tersebut terdiri dari partai politik maupun gabungan partai politik yang memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen kursi parlemen.
“Poros pertama terbentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari Golkar (14,78 persen/85 kursi), PAN (7,65 persen/44 kursi), dan PPP (3,3%/19 kursi) dengan total 25,73 persen atau 148 kursi DPR RI,” kata Hanta dalam keterangannya, Rabu (31/8/2022).
Menurut Hanta, poros pertama mengusung Ganjar Pranowo atau Airlangga Hartai sebagai calon presiden, sedangkan calon wakil presiden yang berpotensi diusung adalah Airlangga Hartarto, Sandiaga Uno, Erick Thohir, dan Ridwan Kamil.
Poros kedua terdiri dari Gerindra (13,57 persen/78 kursi) dan PKB (10,09 persen/58 kursi) yang tergabung dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dengan total 23,66 persen atau 136 kursi DPR RI.
Poros ini berpotensi mendorong Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Adapun sosok calon wakil presidennya diperkirakan antara Muhaimin Iskandar, Erick Thohir, dan Kohofifah Indar Parawansa.
Hanta mengatakan, poros ketiga yang berpotensi terbentuk adalah poros Nasdem (10,26 persen/59 kursi), Demokrat (9,39 persen/54 kursi), dan PKS (8,7 persen/50 kursi) dengan total 28,3 persen atau 163 kursi DPR. Poros ini diprediksi mendorong Anies Baswedan sebagai kandidat capres, sedangkan pendampingnya antara Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa, dan Erick Thohir.
“Poros keempat adalah PDI Perjuangan (22,26 persen/128 kursi), yang mengusung pasangan calon presiden-wakil presiden tanpa berkoalisi dengan partai mana pun karena telah memenuhi syarat pencalonan berdasarkan jumlah kursi yang diperoleh,” ujar Hanta.
Poros PDI-P diperkirakan bakal mengusung Puan Maharani sebagai calon presiden, sedangkan calon wakil preisdennya antara Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, dan Ridwan Kamil.
Lantas, dengan beragam skenario di atas, siapakah pasangan capres-cawapres yang memiliki elektabilitas tinggi berdasarkan survei Poltracking, berikut hasilnya:
Simulasi 1
– Ganjar-Airlangga (poros KIB): 24,4 persen –
– Prabowo-Erick (poros KIR): 17,7 persen
– Anies-Khofifah (poros Nasdem-Demokrat-PKS: 13,8 persen
– Puan-Sandiaga (poros PDI-P): 3,6 persen.
– Tidak mau menjawab/rahasia: 13,8 persen
– Tidak tahu/tidak jawab: 26,7 persen
Simulasi 2
– Ganjar-Ridwan Kamil (poros KIB): 28,7 persen
– Prabowo-Erick (poros KIR): 17,6 persen
– Anies-Khofifah (poros Nasdem-Demokrat-PKS): 13 persen
– Puan-Andika (poros PDI-P): 1,9 persen
– Tidak mau menjawab/rahasia: 9,6 persen
– Tidak tahu/tidak jawab: 15,7 persen
Simulasi 3
– Ganjar-Erick (poros KIB): 27,4 persen
– Prabowo-Muhaimin (poros KIR): 15,6 persen
– Anies-AHY (poros Nasdem-Demokrat-PKS): 12 persen
– Puan-Andika (poros PDI-P): 1,9 persen
– Tidak mau menjawab/rahasia: 18,3 persen
– Tidak tahu/tidak jawab: 24,8 persen
Simulasi 4
– Ganjar-Sandiaga (poros KIB): 25,5 persen
– Prabowo-Khofifah (poros KIR): 15,4 persen
– Anies-Erick (poros Nasdem-Demokrat-PKS): 13,5 persen
– Puan-Ridwan Kamil (poros PDI-P): 4,6 persen
– Tidak mau menjawab/rahasia: 14 persen
– Tidak tahu/tidak jawab: 27 persen
Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2022/08/31/13103611/poltracking-gelar-survei-elektabilitas-jika-pilpres-diikuti-4-poros-ini