METROTVNEWS.COM – Tingkat keterpilihan (elektabilitas) pasangan Jokowi-JK unggul tipis dari duet Prabowo Hatta. Pasangan yang diusung poros PDIP, Nasdem, PKB,, Partai Hanura dan PKPI itu meraih suara 48,5%, sedangkan Prabowo-Hatta mengantongi 41,1% suara.
“Unggul tipis, kira-kira 7 persenan,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda saat merilis hasil survei bertajuk “Membaca Peta Dukungan dan Elektabilitas Capres-Cawapres pada Pemilu Presiden 2014” di Hotel Morrisey,Jalan KH Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (15/6/2014).
Selain elektabilitas, survei ini menemukan lima temuan menarik. Pertama, ada kenaikan potensi tingkat partisipasi (minat) pemilih yang kini mencapai 91,4%. Kedua, masyarakat Indonesia sebesar 36% memilih capres dan cawapres dengan melihat visi, misi, dan program kerja. Sedangkan 35% lainnya melihat rekam jejak kepemimpinan capres dan cawapres.
Hanta mengemukakan, menurut hasil survei masyarakat Indonesia lebih memilih pemimpin berkarakter jujur dan bersih, yakni 50,1%, ketimbang karakter lainnya seperti peduli dan merakyat sebesar 22,6%, disusul karakter tegas dan berani sebesar 16,5%. “Kalau pilpres lebih ke figur, beda dengan pileg,” kata Hanta.
Persaingan cukup kompetitif terjadi pada dukungan kluster asosiasi ormas. Survei ini menemukan, pasangan Prabowo-Hatta lebih banyak didukung Muhammadiyah, yakni sebesar 44,6%. Sedangkan pasangan Jokowi-JK lebih banyak didukung masyarakat Nahdlatul Ulama, yakni sebesar 48,1%.
Sementara itu, untuk pemantapan pemilih, 61% pemilih sudah mantap dengan pilihannya, sedangakan 24% masih berubah-ubah. “Peta elekbilatas ini masih sangat mungkin dinamis (berubah),” kata Hanta.
Survei dilakukan pada 26 Mei – 3 Juni 2014 secara serentak di 33 provinsi di Indonesia dengan melibatkan 2010 responden. Margin error survei +/- 2,19% pada interval kepercayaan 95%.
Sumber : Metro tv news, 15 juni 2014
