TEMPO.CO, Jakarta – Menjelang pemilihan presiden 2019, hanya ada dua nama yang saat ini menduduki posisi teratas sebagai calon presiden pilihan dalam beberapa survei, yaitu Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto. Survei Poltracking Indonesia yang baru dirilis kemarin juga menunjukkan hal tersebut.
Menurut Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda, elektabilitas Presiden Jokowi dan Ketua Umum Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto cenderung naik. “Karena itu, kandidat kuat capres hanya Jokowi dan Prabowo,” ucapnya dalam acara temuan hasil survei Poltracking di Hotel Sari Pan Pacific, Ahad, 18 Februari 2018.
Survei yang dilakukan pada 27 Januari-3 Februari 2018 itu menunjukkan elektabilitas Jokowi naik 5 persen dan Prabowo 2 persen. Pada November 2017, elektabilitas Jokowi sebesar 41,5 persen dan Prabowo 18,2 persen.
Pada Februari 2018, elektabilitas dua tokoh itu naik menjadi 45,4 persen untuk Jokowi dan 19,8 persen untuk Prabowo. “Jokowi capres terkuat, tapi masih belum aman sebagai capres inkumben, karena elektabilitasnya masih di bawah 60 persen,” ujar Hanta.
Poltracking juga melakukan simulasi lima nama kandidat presiden dalam pertanyaan semiterbuka. Simulasi tersebut menghasilkan 55,9 persen memilih Jokowi dan 29,9 persen memilih Prabowo, yang kemudian disusul Anies Baswedan dengan 2,8 persen dan Gatot Nurmantyo 2,3 persen.
Untuk angka kepuasan terhadap pemerintah Jokowi dan Jusuf Kalla menunjukkan 68,9 persen puas dengan kinerja mereka. “Secara kuantitatif, angka kepuasan ini cukup tinggi karena berada di atas 60 persen,” tutur Hanta.
Poltracking melakukan survei di 34 provinsi di Indonesia dengan 1.200 responden. Metode yang digunakan ialah stratified multistage random sampling dengan margin of error 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan pewawancara terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara melakukan survei terhadap sepuluh responden di setiap desa atau kelurahan terpilih.
Sumber: https://nasional.tempo.co/read/1061994/poltracking-kandidat-kuat-capres-hanya-jokowi-dan-prabowo