TEMPO.CO – Hasil survei Poltracking Institute menunjukkan bahwa mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso mengungguli calon Ketua Umum Golkar lain. Namun skor yang diraih Priyo itu dinilai tak memuaskan. Nilai tertingginya hanya 6 dari skala 1-10.
“Mengacu pada pandangan publik, nilai mereka pas-pasan,” ujar peneliti Poltracking, Agung Baskoro, dalam pemaparan hasil survei tentang regenerasi Partai Golkar, Kamis, 13 November 2014.
Agung mengatakan hasil survei Poltracking, yang dilakukan dengan metode focus group discussion dan meta-analisis, memperlihatkan bahwa publik hanya memberikan angka 6-7 kepada para calon. Contohnya Priyo Budi Santoso, yang mendapatkan nilai tertinggi dari delapan calon lain. (Baca:Survei Calon Ketum Golkar, Skor Ical Paling Jeblok)
Dari sepuluh aspek yang memiliki rentang nilai 1-10, Priyo memperoleh skor tertinggi dalam sembilan aspek. Namun, dari kesembilan aspek itu, nilai Priyo tak melebihi angka 7. Misalnya dalam aspek kompetensi dan kapabilitas. Priyo dianggap sebagai calon yang paling kompeten denganskor 6,53, di atas Hajriyanto Tohari yang mendapat skor 6,38.
Priyo dinilai paling andal dalam hal komunikasi dibanding calon lain. Dalam survei, Priyo memperoleh skor 6,91 dalam aspek komunikasi elite. Dia mengungguli Agung Laksono, yang hanya mengantongi skor 6,52.(Baca:Survei: Ical Tak Layak Jadi Ketua Umum Golkar Lagi)
Demikian juga dalam hal komunikasi publik. Priyo berada di peringkat pertama dengan skor 6,75, meninggalkan Hajriyanto Thohari yang memperoleh skor 6,27. Dari sepuluh aspek tersebut, Priyo hanya gagal menduduki peringkat pertama dalam aspek integritas. Dia hanya memperoleh skor 6,19, di bawah Hajriyanto yang mendapat nilai 6,59.
Kamis, 13 November 2014
