Informasi lebih lanjut hubungi 0811914812 / 081294084328

News & Blog

Survei Buka Peluang PDIP, Gerindra, PKB Gabung KIB, Siapa Capresnya?

News & Blog

Jakarta, IDN Times – Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis analisis terkait skenario poros koalisi jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Berdasarkan survei yang digelar, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menyimpulkan potensi terbentuknya tujuh skenario poros koalisi.

“Berdasarkan konstruksi hukum-konstitusi di Indonesia yang mensyaratkan presidential threshold 20% kursi DPR RI atau 25% suara nasional. Maka dalam analisis survei ini merekam potensi terbentuknya tujuh skenario poros koalisi,” ujar Hanta dalam konferensi pers Proyeksi Peta Koalisi Pilpres 2024 di Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2022).

1. Skenario koalisi bergabungnya PDIP, Gerindra, PKB ke KIB

Kemudian dalam salah satu skenario koalisi yang dibuat Poltracking Indonesia, ada peluang bergabungnya PDIP, Gerindra, dan PKB ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sebagaimana diketahui, KIB terdiri dari gabungan antara Golkar, PAN, dan PPP.

Apabila koalisi itu terbentuk, maka lawan koalisinya ialah Partai NasDem, Demokrat, dan PKS.

“Pada skenario enam, bipolar model B, terbentuk koalisi seluruh partai politik di dalam pemerintahan. PDI Perjuangan, Gerindra, Golkar, PKB, PAN, PPP dengan total 71,65% dengan 412 kursi DPR) berhadapan dengan partai politik di luar pemerintahan (Demokrat, PKS) ditambah NasDem dengan total 28,38% atau 163 kursi DPR,” kata Hanta.

“NasDem termasuk partai politik di dalam pemerintahan yang intens menjalin komunikasi dengan partai politik di luar pemerintahan,” sambung dia.

2. Muncul dua poros, dengan capres kuat Ganjar, Prabowo, hingga Anies

Adapun skenario itu melahirkan dua poros koalisi. Koalisi poros pertama, memungkinkan mengusung kandidat capres Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. 

“Kemudian peluangnya sebagai cawapres ialah Ganjar Pranowo atau Puan Maharani dari kalangan parpol, atau Erick Thohir dari kalangan non parpol,” ujar Hanta.

Sementara poros kedua, memiliki tendensi kuat mengusung Anies Baswedan sebagai kandidat capres.

“(Anies) dipasangkan dengan opsi Agus Harimurti Yudhoyono dari kalangan parpol atau Khofifah Indar Parawansa dari klaster nonparpol,” tutur dia.

3. Survei nasional digelar 1 hingga 7 Agustus 2022

U

ntuk diketahui, survei nasional tersebut dilakukan pada 1 hingga 7 Agustus 2022 dengan menggunakan metode strafied multistage random sampling. Klaster survei menjangkau 34 provinsi se-Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir.

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat. Data setiap responden diverifikasi dengan ketat melalui perangkat teknologi komunikasi terbaru untuk menjamin kualitas dan kredibilitas hasil survei. 

“Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.220 responden dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,” ucap Hanta.

“Sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih lebih akurat,” imbuh dia.

Sumber : https://www.idntimes.com/news/indonesia/yosafat-diva-bagus/survei-buka-peluang-pdip-gerindra-pkb-gabung-kib-siapa-capresnya?page=all

We take processes apart, rethink, rebuild, and deliver them back working smarter than ever before.