TEMPO.CO, Jakarta – Survei teranyar Poltracking menunjukkan elektabilitas PDIP berada di posisi teratas dengan 20,4 persen, diikuti Partai Gerindra 10,5 persen dan Partai Golkar 9,5 persen. Survei ini juga menyebut PPP tak lolos ambang batas parlemen.
“Sedangkan partai parlemen yang lain, Partai Demokrat 8,6 persen, PKB 8,0 persen, Partai NasDem 6,7 persen, PKS 5,2 persen, dan PAN 4,1 persen. Sementara itu elektabilitas PPP tidak sampai ambang batas parlemen dengan perolehan 3,1 persen,” ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda, Rabu, 31 Agustus 2022.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum diatur bahwa ambang batas parlemen (parliamentary threshold) adalah sebesar 4 persen.
“Namun, survei ini menunjukkan partai-partai yang tidak lolos parliamentary threshold masih berpotensi meraih suara publik. Selain karena masih ada publik (14,3%) yang tidak tahu, tidak jawab dan publik (4,7%) merahasiakan jawaban, dinamika elektoral dan isu politik satu tahun ke depan menuju 2024 sangat berpengaruh pada naik-turunnya suara partai,” ujar Hanta.
Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei nasional pada 1 – 7 Agustus 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1220 responden dengan margin of error +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Klaster survei ini menjangkau 34 provinsi se-Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir. Sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.
Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih lebih akurat. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat.
Sumber : https://nasional.tempo.co/read/1628936/survei-poltracking-ppp-tak-memenuhi-ambang-batas-parlemen