DETIK.COM – Poltracking Indonesia menyebut sebanyak 39,33 persen mayoritas publik DKI Jakarta mengaku sudah mantap menentukan pilihan cagub-cawagub DKI saat ini. Namun, 42,86 persen publik mengaku mungkin akan mengubah pilihannya.
Seperti itulah hasil survei Poltracking Indonesia yang dilakukan pada periode 7-17 November 2016. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden. Margin of error dari survei ini 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel tersebar dari seluruh kota yang ada di Jakarta.
“Temuan survei terkait kemantapan pilihan, sebanyak 39,33 persen mayoritas publik mengaku baru mantap menentukan pilihan saat ini,” kata Direktur Eksekutif dan Riset Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR di Hotel Sofyan Betawi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/11/2016).
Hanta menambahkan sebanyak 25,58 persen publik baru akan menentukan pilihan pada hari-H, 11,25 persen di masa kampanye, 8,92 persen seminggu sebelum pemilihan, dan 14,92 persen mengaku tidak tahu atau tidak mau menjawab.
Selain itu, sebanyak 40,75 persen publik mengaku tidak akan mengubah pilihannya, sedangkan 16,42 persen masyarakat mengaku tidak tahu atau tidak mau menjawab.
“Untuk pasangan Agus-Sylvi, 30,16 persen mengaku mungkin mengubah pilihannya, 30,27 persen tidak akan berubah, dan 16,24 persen tidak tahu/tidak jawab,” kata Hanta.
“Untuk pasangan Ahok-Djarot, 16,73 persen mengaku mungkin mengubah pilihannya, 31,08 persen tidak akan mengubah, dan 13,20 persen tidak tahu/tidak jawab,” ujar Hanta.
“Untuk pasangan Anies-Sandi, 21,60 persen mungkin akan mengubah suaranya, 30,52 persen tidak akan berubah, dan 9,64 persen belum tahu,” tutup Hanta.
Sumber: https://news.detik.com/berita/d-3356075/survei-poltracking-rakyat-jakarta-masih-ragu-tentukan-pilihan-di-pilkada