CNNINDONESIA.COM – Hasil survei Poltracking Indonesia menunjukkan elektabilitas pasangan nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, menurun cukup signifikan jelang dua pekan hari pemilihan Pilkada DKI Jakarta pada 15 Februari 2017.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha mengatakan penurunan itu terlihat dari simulasi pencoblosan yang diajukan untuk mengetahui preferensi pilihan warga di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Hal ini berbanding terbalik dengan tren dua pasangan calon lain yakni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang mengalami peningkatan.
“Apabila Pilkada DKI dilaksanakan hari ini dengan simulasi pencoblosan, pasangan Anies-Sandi unggul dengan 31,5 persen, disusul Ahok-Djarot 30,13 persen dan Agus-Sylvi 25,75 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan sekitar 12,62 persen,” kata Hanta di Jakarta, Rabu (1/2).
Survei yang dilakukan pada 24-29 Januari 2017 itu menunjukan, Agus-Sylvi mengalami penurunan 4,5 persen dari survei Poltracking sebelumnya 30,25 persen. Sementara, Ahok-Djarot naik 1,25 persen dari 28,88 persen, dan Anies-Sandi juga naik 2,87 persen dari 28,63 persen.
Hanta menjelaskan, elektabilitas Anies-Sandi dan Ahok-Djarot masih berada di dalam margin of error. Adapun survei ini memiliki margin of error plus minus 3,46 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara itu, jika Pilkada disimulasikan dua kandidat, menurut hasil survei Poltracking tidak ada perubahan tren dari simulasi yang dilakukan. Agus-Sylvi unggul 45,88 persen jika disimulasikan melawan Ahok-Djarot yang hanya mendapat 36,5 persen, dengan undecided voters sebanyak 17,62 persen.
“Pemilih Anies banyak yang beralih ke Agus kalau Anies tidak lolos ke putaran dua,” kata Hanta.
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/kursipanasdki1/20170201185447-516-190663/survei-poltracking-sebut-elektabilitas-agus-sylvi-menurun/