DETIK.COM – Incumbent Aburizal Bakrie berniat maju lagi sebagai calon ketum Partai Golkar dalam musyawarah nasional mendatang. Namun dalam survei terhadap delapan calon ketum Golkar, nilai kapabilitas Ical terendah nomor dua.
”Justru incumbent berada nomor dua dari bawah,” ujar Peneliti Poltracking Institute, Arya Budi, dalam diskusi pemaparan ‘Hasil Survei Pakar dan Opinion Makers Menyongsong Suksesi dan Regenerasi Partai Golkar’ di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jaksel, Kamis (13/11/2014).
Arya mengatakan, dalam konteks kepemimpinan partai di Indonesia, posisi ketua umum dan sekretaris jenderal merupakan prasyarat mutlak. Dalam konteks Golkar, lanjut dia, yang paling cocok adalah komposisi sipil-sipil, atau sipil-militer. Sementara militer-militer kurang direkomendasikan.
Arya juga mengatakan 68 persen pakar memilih umur ketua umum Golkar ke depan harus berusia 46 hingga 55 tahun.
Survei ini dilakukan pada tanggal 3 hingga 11 November 2014 di Jakarta dan di beberapa daerah di Indonesia dengan menggunakan metode uji kelayakan figur melalui tiga angkatan penyaringan penting, yakni uji kelayakan menggunakan meta analisis (pemberitaan media), Focus Group Discussion, dan penilaian masing-masing figur oleh para pakar dan tokoh penting di bidang politik.
Sementara pakar yang ditunjuk untuk melakukan penilaian adalah 173 pakar yang memiliki kualifikasi di bidang politik dan humaniora. Sedangkan kualifikasi kepakaran adalah akademisi bergelar minimal master atau peneliti senior di sebuah lembaga riset yang konsen terhadap isu sosial politik.
Survei menilai 8 calon ketua umum Partai Golkar, yaitu Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Y Thohari, Agung Laksono, MS Hidayat, Agus Gumiwang Kartasasmita, Airlangga Hartarto, Aburizal Bakrie, dan Zainudin Amali.
Kedelapan calon ketua umum Golkar itu diukur dengan 10 aspek penilaian, yaitu integritas, kompetensi dan kapabilitas, visi dan gagasan, komunikasi elit, komunikasi publik, akseptabilitas publik, pengalaman dan prestasi kepemimpinan, kemampuan memimpin organisasi kepartaian, kemampuan memimpin koalisi parpol di pemerintahan, dan kemampuan memimpin pemerintahan dan negara.
Dari survei penilaian itu, Arya memaparkan dengan skala rentang nilai 1-10, Priyo Budi Santoso tertinggi dengan skor 6,51 poin, disusul Hajriyanto Y Thohari (6,31), Agung Laksono (6,03), MS Hidayat (5,59), Agus Gumiwang Kartasasmita (5,8), Airlangga Hartarto (5,73), Aburizal Bakrie (5,61), dan Zainudin Amali (4,98).
“Penilaian pakar perlu diapresiasi untuk objektifikasi survei. Hasil pengukuran kita atas kader yang akan maju menjadi ketum menemukan relevansinya, karena tak hanya figur incumbent, tetapi juga ada figur di luar itu yang menjadi kandidat,” jelasnya.
Kamis, 13/11/2014 12:48 WIB
Sumber: http://news.detik.com/read/2014/11/13/124839/2747263/10/survei-poltracking-soal-caketum-golkar-priyo-tertinggi-ical-jeblok?n991103605