JAWAPOS.COM – Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menilai, musyawarah nasional luar biasa (munaslub) menjadi jalan satu-satunya Partai Golkar menyudahi kisruh dualisme kepengurusan. Sebab, jalan rekonsiliasi dan hukum gagal.
“Peta jalan rekonsiliasi dan proses hukum yang penuh lika-liku sudah gagal. Jadi, jalan terakhir adalah munas,” ujar Hanta di Jakarta, Sabtu (9/1).
Nantinya jika munaslub digelar, maka harus bersikap adil dan siap kalah dalam pemilihan ketua umum baru. Contohnya, saat Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung bertarung dalam pemilihan ketua umum Golkar, 2004. “JK menang dan Akbar menerima kekalahannya,” ucapnya.
Lalu, saat Aburizal Bakrie (ARB) dan Surya Paloh bertarung dalam pemilihan ketua umum Golkar di 2009. “ARB menang dan Surya Paloh membuat partai baru. Jadi, sebaiknya mereka mencontoh Akbar Tandjung dan Surya Paloh,” cetusnya.
Hanta pun menyesalkan, Golkar yang selalu menuding pemerintah dalam hal ini menteri hukum dan HAM yang dianggap mengganggu partainya. “Golkar itu harusnya evaluasi, karena mereka sendirilah yang tarik-menarik satu sama lain,” tandasnya. (rka/JPG)
Sumber : http://www.jawapos.com/read/2016/01/09/15347/munaslub