BERITASATU.COM – Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade mengindikasikan enam parpol, yakni Demokrat, PPP, PKB, PAN, Gerindra, dan PKS, akan berkoalisi untuk menantang pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dalam Pilgub DKI Jakarta 2017. Semalam empat parpol, yakni Demokrat, PPP, PKB, dan PAN bertemu di Cikeas, sedangkan Gerindra dan PKS mengggelar pertemuan terpisah.
“Kita lihat hasil pembicaraan hari ini. Mudah-mudahan ada kesepakatan. Pak Sandi sudah mau jadi calon wagub. Artinya sudah hampir ada titik temu,” katanya di jakarta, Kamis (22/9).
Kemungkinan besar, kata Andre, nama yang diajukan untuk menjadi calon gubernur adalah Anies Baswedan. Meski demikian, nama Yusril Ihza Mahendra juga masih berpeluang diusung menjadi calon gubernur.
“Elektabiltas pasangan itu (Yusril/Anies-Sandi) dinilai hampir sama dengan incumbent. Mungkin kita besok deklarasi setelah salat Jumat dan sorenya langsung daftar ke KPU. Masih ada waktu pendaftaran hingga Pukul 24.00 WIB besok malam kan?” ucapnya.
Secara terpisah, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha menjelaskan peluang Pilgub DKI Jakarta diikuti dua pasangan masih sangat besar bila kubu Gerindra-PKS dan kubu Demokrat, PAN, PKB dan PPP memiliki kesamaan pandangan.
“Sisa dua hari ini akan sangat menentukan apakah dua kubu itu mau bersatu atau tidak. Namun, dari kubu Gerindra-PKS, sudah ada sinyal Sandiaga mau maju sebagai calon wakil gubernur. Artinya, kalau ada kesepakatan, gabungan dari PAN, Demokrat, PPP dan PKB akan mengajukan cagub, yakni antara Yusril dan Anies Baswedan,” kata Hanta di Jakarta, Kamis (22/9).
Namun, lanjutnya, ada juga kemungkinan dua kubu tak bisa disatukan, sehingga dalam Pilgub DKI bisa muncul tiga pasangan. Pasangan pertama adalah Ahok-Djarot yang didukung PDIP, Golkar, Hanura, dan Nasdem. Pasangan kedua adalah Sandiaga-Mardani atau calon yang diusung Gerindra dan PKS, serta pasangan ketiga, Yusril/Anies Baswedan-Saefullah yang diusung koalisi Demokrat, PPP, PKB, dan PAN.
“Koalisi yang bertemu di Cikeas tadi malam bila mengusung sendiri, maka cagubnya hanya Anis atau Yusril. Apakah Sandiga mau jadi wagub dan bersatu ke koalisi Cikeas kita akan lihat dua hari ini,” kata Hanta.
Bila melihat hasil survei Poltracking Indonesia dua hari lalu, lanjutnya, elektabilitas pasangan Anies-Sandiaga mendapatkan 36,4 persen, sementara incumbent Basuki-Djarot 37,2 persen. Sedangkan pasangan Yusril-Sandiaga hanya 26,3 persen.
“Anies-Sandi lebih komepetetif melawan incumbent. Anies juga dianggap menteri berprestasi dan selalu masuk tiga besar selama jadi menteri. Karakter dan leadership yang bagus ditambah Sandi untuk menopang membuat pasangan itu menjadi lawan sepadan Ahok-Djarot,” katanya.
Apalagi, kata Hanta, masih ada 25,7 persen pemilih yang belum menentukan pilihan saat dilakukan survei. Survei yang dilakukan Poltracking menggunakan metode multistage random sampling terhadap 400 responden. Tingkat margin of error sebesar 4,59 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
“Voters yang belum menentukan pilihan itu akan menjadi rebutan incumbent dan Anies-Sandi,” katanya.(*)
Oleh: Hotman Siregar / AB
SUMBER : http://www.beritasatu.com/aktualitas/387525-anies-baswedansandiaga-berpotensi-tantang-ahokdjarot.html