TEKPO.CO – Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda, berpendapat hanya ada dua calon presiden yang cukup kuat dalam pertarungan melawan Joko Widodo alias Jokowi. Kedua orang itu adalah Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto.
“Tak ada yang cukup kuat selain kedua nama itu,” ujar Hanta dalam diskusi “Polemik” di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 15 Maret 2014. Alasan Hanta: elektabilitas kedua orang ini yang paling mendekati Jokowi dalam beberapa survei. “Meskipun perbedaan elektabilitasnya cukup signifikan.” (Baca: 5 Sindiran Sinis Ruhut Soal Pencapresan Jokowi).
Dalam survei Cirus Surveyor Group terakhir, misalnya, elektabilitas Jokowi mencapai 31,9 persen. Angka tersebut sangat jauh dari urutan kedua yang ditempati oleh Prabowo Subianto, yakni, 15,3 persen. Sementara Aburizal Bakrie 6,5 persen.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri resmi mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden pada Jumat, 14 Maret 2014. Dalam deklarasi tersebut, Megawati menginstruksikan para kader partainya untuk wajib mendukung keputusannya. (Baca: Jokowi: Bismillahirrahmanirrahim, Saya Siap!).
Mandat disampaikan Mega di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, didampingi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo. Jokowi mengungkapkan mandat ini di Rumah Si Pitung, Jakarta Utara. “Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, saya siap,” kata Jokowi. (Baca: Ruhut: Jokowi Capres, Indonesia Tunggu Kehancuran).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan Prabowo siap bertarung dengan Jokowi. Menurut dia, kesiapan mutlak diperlukan lantaran pemilihan umum presiden merupakan sebuah kompetisi untuk mendapat dukungan rakyat.
Sumber: Tempo, Sabtu 15 Maret 2014