MERDEKA.COM – Empat hari menuju puncak Pilkada DKI Jakarta 2017, Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis hasil temuannya. Dalam rilis kali ini, elektabilitas pasangan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok)- Djarot Saiful Hidayat kembali unggul dari dua pasangan lainnya.
Ahok- Djarot unggul dengan perolehan dukungan 37,30 persen, disusul pasangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno 35,14 persen. Sementara pasangan Agus Harimurti Yudhoyono- Sylviana Murni merosot ke angka 23,39 persen.
“4,17 persen warga DKI Jakarta belum menentukan pilihan atau tidak tahu,” ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR di Hotel Sofyan Betawi, Jl. Cut Meutia No.9, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2).
Selain unggul di elektabilitas, pasangan Ahok-Djarot juga unggul di tren elektabilitas. Ahok-Djarot mengalami kenaikan sebesar 7,17 persen yakni dari 30,13 persen pada survei 24-29 Januari 2017 menjadi 37,30 persen pada survei 6-10 Februari 2017.
Pasangan Anies-Sandi juga mengalami kenaikan tren elektabilitas 3,64 persen yakni dari 31,50 pada survei 24-29 Januari 2017 menjadi 35,14 persen pada survei 6-10 Februari 2017.
“Agus-Sylvi mengalami penurunan tren elektabilitas 2,36 persen yakni dari 25,75 pada survei 24-29 Januari 2017 menjadi 23,39 persen pada survei 6-10 Februari 2017,” jelas Hanta Yuda.
Dari hasil survei ini, kemantapan pemilih dianggap hampir tidak memgalami perubahan. Dari data yang diperoleh, pemilih yang mengatakan mantap memilih kandidat calon gubernur dan wakil gubernur mencapai 49,62 persen. Warga yang mengatakan cukup mantap mencapai 28,32 persen dan warga yang mengatakan ragu sekitar 14,29 persen.
“Warga yang menyatakan sangat ragu 2,30 persen. Ini menunjukkan pemilih tidak terlalu berubah secara signifikan dalam memilih di Pilgub DKI nanti,” kata dia.
Poltracking Indonesia melakukan survei periode 6 Februari sampai dengan 10 Februari 2017, dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah responden yang dimintai pendapat sebanyak 800 orang warga DKI di atas 17 tahun.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner oleh pewawancara yang terlatih. Sementara Margin of error survei ini kurang lebih 3,46 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. [sau]
Sumber: https://www.merdeka.com/politik/jelang-pencoblosan-ahok-djarot-kembali-ungguli-pasangan-lain.html