REPUBLIKA.CO.ID – Permasalahan internal yang ada dalam Partai Golongan Karya (Golkar) harus diselesaikan dengan cara yang kompetitif. Hal ini disampaikan oleh pengamat politik pusat riset demokrasi dan kepemimpinan Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda.
Menurutnya, cara kompetitif adalah dengan membuka arena kompetisi baru antara dua kubu yang berkonflik. Arena baru ini menurutnya seperti melalui penyelenggaraan musyawarah nasional (munas), maupun munas luar biasa (munaslub).
“Permasalahan internal dalam partai Golkar bisa diselesaikan melalui teori kompetitif. Dua kubu yang bisa membuat arena kompetisi baru seperti munas atau munaslub yang demokratis, terbuka, dan transparan dengan syarat mereka bisa bersepakat terlebih dahulu,” ujar Hanta.
Karena itulah, agar kedua kubu bisa sepakat untuk berkompetisi secara tepat, tim transisi yang ditunjuk agar dapat melakukan rekonsiliasi total pada partai berlambang pohon beringin itu harus mencari celah. Menurut Hanta, peran dari tokoh-tokoh senior Golkar seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang ditetapkan sebagai ketua bisa melakukan kesepakatan dengan kubu yang menolak diadakannya munas.
Seperti diketahui, Golkar terbagi dalam dua kubu, yaitu di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono. Kedua kubu juga telah menggelar munas masing-masing, yaitu kubu Ical dengan munas Bali dan Agung dengan munas Ancol. Dalam munas tersebut, ditetapkan kepengurusan partai yang dianggap sah.
Karena konflik yang berkepanjangan inilah, Mahkamah Partai Golkar (MPG) memutuskan untuk membentuk tim transisi. Akibat dari perselisihan yang terus berlanjut, begitu banyak dampak negatif yang terjadi pada Golkar. Mulai dari terjadinya ketegangan politik nasional, hingga kekhawatiran kader dan simpatisan partai ini tak dapat menjalankan tugas pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017, bahkan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Sumber : http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/16/01/21/o19lc6368-konflik-internal-golkar-harus-diselesaikan-dengan-cara-kompetitif