Informasi lebih lanjut hubungi 0811914812 / 081294084328

News & Blog

Masalah Partai Golkar di Mata Pengamat

News & Blog

LIPUTAN6.COM – Pengamat politik dari Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menilai Partai Golkar di bawah kepemimpinan Ketua Umum Setya Novanto, kian melemah. Sebab, menurut dia, penentu kebijakan bukan lagi ada di internal partai.
“Semakin kemari, otonom Golkar melemah. Golkar bergerak ditentukan pendulum di luarnya, eksternal,” ujar Hanta dalam diskusi betajuk ‘Refleksi 1 Tahun Partai Golkar Kepemimpinan Setya Novanto’ di Hotel Puri Denpasar, Jakarta Selatan, Minggu (21/5/2017).

Hanta menjelaskan, kondisi tersebut jauh berbeda ketimbang saat Partai Golkar di era reformasi yang dinakhodai Akbar Tandjung. Menurut dia, ada penguasa bayangan dari luar partai yang saat ini dominan menentukan arah Partai Golkar. Namun Hanta tak menyebutkan sosok penguasa bayangan yang dimaksud. “Dulu di awal reformasi, kalau kemudinya dipegang Pak Akbar tidak seperti sekarang. Semakin ke sini seperti ada penguasa bayangan. Golkar ditentukan faktor eksternal jauh lebih besar,” ucap dia.
Selain itu, faktor lain yang membuat Partai Golkar kian melemah adalah banyaknya musuh dari internal partai. “Kalau sekarang, Golkar musuhnya bukan dari luar. Musuhya ada di internal. Problemnya melawan dirinya sendiri,” ucap Hanta.
Hanta menjelaskan, musuh Golkar saat ini adalah faksionalisasi yang ada di dalam tubuh partai. Ini harus menjadi pekerjaan utama. Apalagi selama ini Golkar sudah teruji saat melawan musuh dari eksternal. “Golkar teruji melawan musuh dari luar. Golkar harus tertantang untuk melawan diri sendiri, bagaimana mengelola faksionalisasi. Itu harus tuntas dikelola. Relasi intrapartai harus diperkuat untuk mengolah faksionalisasi itu,” jelas dia.(*)
SUMBER : http://news.liputan6.com/read/2959535/masalah-partai-golkar-di-mata-pengamat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

We take processes apart, rethink, rebuild, and deliver them back working smarter than ever before.