METROTVNEWS.COM – Pengamat Politik dari Poltracking Indonesia Hanta Yuda menilai Presiden Jokowi tengah dilema menyikapi perombakan kabinet jilid II. Dilema antara merekrut sosok yang profesional nonpartai politik atau dari partai politik.
Hanta mengatakan, publik tengah menanti kinerja kabinet agar dapat memuaskan dan membuat banyak perubahan yang berarti. Otomatis publik berharap sosok yang berasal dari nonpartai politik. Akan tetapi dalam waktu bersamaan, Presiden Jokowi membutuhkan dukungan parlemen yang kuat.
“Saya setuju partai juga punya profesional dan tentunya harus berdasarkan kemampuan,” kata Hanta dalam Dialog Bincang Pagi Metro TV, Selasa (10/11/2015).
Hanta meminta agar Presiden Jokowi tidak dipaksa memilih calon menteri dari sejumlah nama yang disodorkan partai. Hal itu untuk memberi keleluasaan bagi Jokowi melihat secara jernih siapa sebenarnya sosok yang memiliki kemampuan dan sekaligus juga memiliki kekuatan politik.
Menurut Hanta ini hal yang paling adil dalam mencari pola win-win solution di tengah pilihan, apakah mengurangi menteri profesional nonparpol atau mengurangi jatah menteri profesional yang dari parpol. Sebab, jika memang benar perombakan jilid II terjadi, Jokowi diminta mempertahankan faktor kualitatif.
Artinya, secara kualitatif, jatah terbanyak tetap didapatkan PDI Perjuangan, NasDem, PKB, Hanura, PKPI dan menyusul PAN. Bukan diurutkan berdasarkan kuantitatif, yaitu PDI Perjuangan, PAN, PKB, NasDem, Hanura dan PKPI.
Diketahui, isu perombakan kabinet jilid II ini muncul pasca sikap politik PAN yang tiba-tiba berseberangan dari pilihan awalnya sebagai oposisi. PAN memilih merapat ke pemerintah dengan dalih untuk memperkuat soliditas pemerintahan dan bukan sebaliknya.
Diduga, sikap PAN ini dilematis. Satu sisi memang dapat memperkuat pemerintah dan di lain sisi, membuat resah partai politik yang sudah berdarah-darah mendukung pemerintah sejak awal lantaran jatah menterinya tiba-tiba berkurang.
MEL
Sumber: http://news.metrotvnews.com/read/2015/11/10/449165/pengamat-sarankan-jokowi-pilih-menteri-yang-kompeten-da