Informasi lebih lanjut hubungi 0811914812 / 081294084328

News & Blog

Persaingan Capres-Cawapres Semakin Sengit

News & Blog

PIKIRANRAKYAT.COM.- Persaingan Capres-Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menuju Pilpres 9 Juli mendatang dinilai semakin sengit.
Tiga lembaga survei yang secara bersamaan merilis hasil surveinya pada Minggu (15/6/2014), menyatakan bahwa persaingan kedua pasangan ini cukup kompetitif sehingga hasil pemenang akan ditentukan pada laga terakhir.
Direktur Eksekutif Pol-Tracking Hanta Yudha mengatakan, berdasarkan hasil surveinya yang dilakukan hingga awal Juni 2014, elektabilitas Joko Widodo-Jusuf Kalla sebesar 48,5 persen mengungguli Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan 41,1 persen.
“Elektabilitas ini masih sangat dinamis dan sangat mungkin berubah. Selain faktor kekuatan, magnet elektoral figur, strategi kampanye hingga mobilisasi pemilih juga akan mempengaruhi perubahan kekuatan elektabilitas,” ucap Hanta di Jakarta, Minggu (15/6/2014).
Dia menambahkan, selisih elektablitas yang terpaut tidak jauh, yaitu berkisar 7,4 persen menunjukkan kompetisi kedua kubu pasangan kandidat masih akan berlangsung cukup kompetitif hingga hari-H pemungutan suara. “Artinya, kontestasi perebutan suara pemilih akan terus berlanjut hingga laga terakhir,” ujarnya.
Dia menuturkan, berdasarkan hasil riset Pol-Tracking Institute, Prabowo-Hatta lebih banyak didukung kalangan Muhammadiyah (44,6%), sementara Jokowi-JK lebih banyak mendapat dukungan dari masyarakat NU (48,1%).
Survei ini dilaksanakan pada 26 Mei-3 Juni 2014 secara serempak di 33 provinsi di Indonesia. Jumlah responden dalam survei ini sebanyak 2.010 orang dengan margin error +/- 2,19% pada tingkat kepercayaan 95%. Survei ini menggunakan metode multi-stage random sampling dalam penarikan sampel.
Survei ini juga menunjukkan sejumlah temuan menarik lainnya. Seperti potensi tingkat partisipasi (minat) pemilih sangat besar, mencapai 91,4%. Selain itu visi-misi dan program kerja yang ditawarkan (36%) dan rekam jejak kepemimpinan capres/cawapres (35%) merupakan informasi yang paling perlu untuk diketahui publik.
Sementara baru 25% pemilih yang mengetahui visi-misi pasangan capres-cawapres. Survei ini juga memperoleh hasil bahwa karakter capres bersih/jujur mempunyai nilai urgensi paling tinggi (50,1%), disusul karakter peduli dan merakyat (22,6%) serta karakter tegas dan berani (16,5%), dan karakter penting lainnya.
Hal senada dikatakan, Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby. Adjie mengatakan, meski elektabilitas Prabowo masih di bawah elektabilitas Joko Widodo, namun selisihnya hanya ada di kisaran 6 persen. Selain itu, kata dia, elektabilitas Prabowo Subianto terus meningkat menjelang pelaksanaan Pilpres 2014.
Berdasarkan hasil survei terakhir yang dilakukan LSI, elektabilitas Prabowo sebesar 38,7 persen per Juni 2014. Sedangkan, elektabilitas Jokowi sebesar 45 persen.
“Dukungan terhadap Prabowo terus menanjak. Selisih kekalahannya terhadap Jokowi terus mengecil. Kini selisih diantara kedua capres hanya sekitar 6 persen,” katanya.
Adjie menerangkan, sebelumnya LSI telah melakukan tiga survei elektabilitas terhadap Prabowo dan Jokowi.
Survei pertama pada September 2013, elektabilitas Jokowi saat itu 50,3 persen, sementara Prabowo hanya 11,1 persen. Kemudian, pada Maret 2014, elektabilitas Jokowi menurun menjadi 46,3 persen. Sementara elektabilitas Prabowo 22,1 persen.
“Survei awal Mei 2014 ditambah wakil presiden, Jokowi 35,42 persen dan Prabowo 22,75 persen,” ujar dia.
Survei terakhir LSI dilakukan dalam periode 1-9 Juni 2014 dengan metode multistage random sampling. Ada 2.400 responden di seluruh Indonesia yang didata dengan cara teknik wawancara tatap muka menggunakan kuisioner. Tingkat margin of error survei ini sekitar dua persen.
Sementara itu, Peneliti senior Pusat Data Bersatu (PDB) Agus Herta mengatakan, hasil surveinya menempatkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul atas pasangan Joko Widodo- Jusuf Kalla.
Berdasarkan hasil survei PDB yang diselenggarakan pada 6-11 Juni 2014 terhadap 1.200 orang responden, Prabowo-Hatta meraih 31,8 persen suara atau unggul tipis 1,9 persen atas pasangan Jokowi-JK yang didukung 29,9 persen suara.
Namun, survei tersebut memperlihatkan bahwa 19,4 persen responden tidak mau menyebutkan pilihannya dan yang masih belum memutuskan pilihannya sebesar 17,2 persen.
“Kedua pasangan capres-cawapres harus bertarung memperebutkan simpati masyarakat, terutama swing voters atau masyarakat yang belum menentukan pilihannya. Pemenang akan ditentukan sampai laga terakhir,” kata Agus Herta, saat diskusi hasil survei PDB bertajuk “Indonesia Mencari Pemimpin: Adu Sprint Elektabilitas Capres”di Jakarta, Sabtu (14/6/2014).
Dalam survei itu, menurut Agus Herta, responden dipilih secara acak sistematis berdasarkan buku petunjuk telepon PT. Telkom. Jumlah sampel sebanyak 1.200 orang mewakili masyarakat pengguna telepon di 33 provinsi, 170 Kota di Indonesia dengan Margin of Error sekitar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
 
Pikiran Rakyat, 15 Juni 2014Sumber :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

We take processes apart, rethink, rebuild, and deliver them back working smarter than ever before.