DETIK.COM – Jakarta. Lembaga survei Pol-Tracking Institute menguji elektabilitas Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK di pemilih NU dan Muhammadiyah. Hasilnya, Prabowo-Hatta cenderung dipilih kalangan Muhammadiyah, sedangkan Jokowi mendapat pemilih dari kalangan NU.
Hasil riset Pol-Tracking Institute yang dipimpin Hanta Yuda ini menunjukkan Prabowo-Hatta lebih banyak didukung kalangan Muhammadiyah (44,6%), sementara Jokowi-JK lebih banyak mendapat dukungan dari masyarakat NU (48,1%).
Survei ini dilaksanakan pada 26 Mei-3 Juni 2014 secara serempak di 33 provinsi di Indonesia. Jumlah responden dalam survei ini sebanyak 2.010 orang dengan margin error +/- 2,19% pada tingkat kepercayaan 95%. Survei ini menggunakan metode multi-stage random sampling dalam penarikan sampel. Hasil survei ini dirilis di Hotel Morrisey, Menteng, Jakarta, Minggu (15/6).
Secara elektabilitas, pasangan Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta bersaing cukup sengit dengan selisih 7,4%. Keunggulan masih dipegang Jokowi dengan raihan 48,5%, di atas Prabowo-Hatta yang meraih sekitar 41,1%. Sementara itu sebanyak 10,4% responden belum menentukan pilihan.
Survei ini juga menunjukkan sejumlah temuan menarik lainnya. Seperti potensi tingkat partisipasi (minat) pemilih sangat besar, mencapai 91,4%. Selain itu visi-misi dan program kerja yang ditawarkan (36%) dan rekam jejak kepemimpinan capres/cawapres (35%) merupakan informasi yang paling perlu untuk diketahui publik.
Sementara baru 25% pemilih yang mengetahui visi-misi pasangan capres-cawapres. Survei ini juga memperoleh hasil bahwa karakter capres bersih/jujur mempunyai nilai urgensi paling tinggi (50,1%), disusul karakter peduli dan merakyat (22,6%) serta karakter tegas dan berani (16,5%), dan karakter penting lainnya.