Informasi lebih lanjut hubungi 0811914812 / 081294084328

News & Blog

Rilis Survei Poltracking Indonesia: Peta Kekuatan Elektoral Cagub-Cawagub Pilkada Jatim 2018

News & Blog

Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei pada 6-11 Maret 2018 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sample dalam survei ini adalah 1200 responden dengan margin of error +/- 2.83% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei ini menjangkau 29 kabupaten dan 9 kota di seluruh Provinsi Jawa Timur secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir. Sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.
Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas kandidat gubernur dan wakil gubernur Provinsi Jawa Timur; membaca peta persebaran suara berdasarkan demografi dan preferensi politik/kultural pemilih; menguji karakter personal kandidat; dan mengukur potensi partisipasi dan kemantapan pemilih. Temuan pokok dan analisis hasil survei ini dapat dijelaskan sebagaimana berikut:
Pertama, survei ini menunjukkan bahwa berdasarkan pertanyaan dengan simulasi kertas suara, elektabilitas pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak (42.4%), unggul dari pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno (35.8%), dengan undecided voters (21.8%). Metode pertanyaan dengan responden mencoblos kertas simulasi mempunyai validasi jawaban lebih baik dibandingkan jawaban responden yang disampaikan kepada interviewer survei. Trend elektabilitas kandidat dalam 2 (dua) periode terakhir survei (menggunakan simulasi kertas suara) menunjukan pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak naik 3.9 poin, sedangkan pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno turun 4.1 poin.
Lebih lanjut, survei ini menemukan bahwa dalam pertanyaan kandidat tunggal Gubernur (tidak berpasangan), Khofifah Indar Parawansa (42.6%) lebih unggul dari Saifullah Yusuf (Gus Ipul) (39.6%). Trend elektabilitas kandidat dalam 2 (dua) periode terakhir survei menunjukan Khofifah Indar Parawansa (naik 5.5 poin), Saifullah Yusuf (turun 3.7 poin). Pun demikian dengan elektabilitas kandidat tunggal Wakil Gubernur, tingkat elektabilitas Emil Elistianto Dardak (35.2%), lebih unggul dari Puti Guntur Soekarno (27.7%), dengan undecided voters (37.1%).
Kedua, terkait dengan peta dukungan pemilih dimana MoE survei ini naik lebih dari 2.8%. Survei ini merekam pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak cenderung unggul pada banyak kategori demografi pemilih. Berdasarkan peta sub-kultur pemilih yang terkonsentrasi pada 5 (lima) wilayah di Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak unggul signifikan di 4 (empat) wilayah, yakni: Arek (46.6%), Madura (47.2%), Mataraman (41.8%), dan Mataraman Pesisir (47.9%). Sementara, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno hanya unggul di wilayah Tapal Kuda (54.5%)..
Berdasarkan kelompok Gender, Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak (50.9%) unggul signifikan di kalangan pemilih perempuan. Sementara, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno (42.10%) lebih dominan di kalangan pemilih laki-laki. Selanjutnya, Berdasarkan kelompok generasi usia pemilih, Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak juga unggul di semua kelompok dibandingkan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno termasuk pada generasi Millenial (Y) yang mencakup berusia 21-35 tahun (43.4%), dan generazi Z (17-20 tahun) (55.9%) yang rata-rata adalah pemilih pemula.
Peta dukungan yang mirip juga terjadi berdasarkan kelompok suku dan kelas sosial pemilih (tingkat pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan). Pada Kelompok Suku, Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak unggul dibandingkan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno di kalangan pemilih suku Jawa (43.1%) dan Madura (43.5%). Kemudian, pada kategori pemilih berpendidikan SD, SMP, SMA, dan Diploma, Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak unggul dengan rentang 39%-44% sedangkan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno didukung sekitar 32%-37% pemilih.
Kelompok Buruh, Nelayan, Petani, Pengajar, Pedagang kecil, PNS, Karyawan swasta, Pejabat, Pengusaha, Profesional, Wiraswasta kecil, Ibu rumah tangga Pelajar/Mahasiswa juga lebih banyak memilih Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak (38%-53%) dibandingkan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno (27-42%). Sementara, berdasarkan tingkat penghasilan pemilih, Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak unggul pada 4 (empat) kategori penghasilan pemilih (<= Rp 250.000, Rp 500.001 – Rp 1.000.000, Rp 1.000.0001 – Rp 2.000.000, dan Rp 5.000.001 – Rp 10.000.000). Adapun, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno unggul di kategori penghasilan pemilih (Rp 2.000.001 – Rp 5.000.000).
Ketiga, Berdasarkan basis agama dan kulturalnya, survei ini menemukan bahwa dari 96.5% pemilih beragama Islam, lebih banyak memilih Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak (43.1) dibandingkan yang memilih Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno (35.0%). Selanjutnya, dari 54.9% responden yang mengaku sebagai warga Nahdliyin, 45.3% warga Nahdliyin memilih pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak. Di sisi lain, hanya 37.7% warga Nahdliyin memilih pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur.
Dalam survei ini juga menunjukkan anomali (split-ticket voting) peta persebaran suara pasangan kandidat Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno berdasarkan basis politiknya. Pertama, pemilih PKB yang notabene partai pengusung utama pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno justru mayoritas (50.5%) memilih pasangan Khofifah Indar Parawansa–Emil Elistianto Dardak, dan hanya ada 42.0% pemilih yang memilih pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)–Puti Guntur Soekarno. Kedua, pemilih Gerindra – partai yang juga mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno – dimana pemilihnya (52.2%) justru memilih pasangan Khofifah Indar Parawansa–Emil Elistianto Dardak. Sementara itu, pemilih partai-partai yang mengusung pasangan Khofifah Indar Parawansa–Emil Elistianto Dardak terlihat solid dengan rata-rata 60% pemilihnya juga mendukung pasangan terkait.
Berdasarkan pilihan calon Presiden, pemilih Jokowi (58.5%) cenderung lebih banyak memilih Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak (48.8 %) dibandingkan memilih Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno (38.00). Di sisi lain, pemilih yang memilih Prabowo Subianto (20.1%) lebih banyak memilih Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno (47.7%) dibandingkan memilih Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak (40.5%).
Keempat, terkait dengan uji karakter kandidat, survei ini menunjukkan bawah pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak unggul pada 7 karakter personal sementara pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno hanya unggul pada 1 karakter personal. Tujuh karakter personal dimana pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak unggul adalah Peduli dan Perhatian pada Rakyat (70.8%); Jujur, Bisa Dipercaya, dan Bersih dari Korupsi (65.7%); Berprestasi (70.4%). Kategori Pintar dan Berwawasan luas Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak (77.2%) sedangkan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno (72.3%).
Lebih lanjut, kategori Ramah/Santun dan Religius/Islami, pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak (79.2% dan 81.9%) juga unggul dari Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno (73.9% dan 79.7%). Sedangkan pada Penampilan Menarik/Tampan /Cantik pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak dan pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno hampir berimbang. Sementara itu, kategori yang meliputi kategori Berani dan Tegas Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno (69.6%) unggul dibandingkan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak (68.0%), meskipun selisishnya sangat tipis, yaitu hanya (1.6%%)
Kelima, survei ini menemukan bahwa jika kita melihat faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi pemilih seperti Rekam Jejak (63.0 %), Agama (52.5%), Usia (36.8%), Gender (25.5%), Asal Daerah (24.6%), dan Suku (23.1%) kita simplifikasi ke dalam tiga kategori kelompok pemilih, maka pemilih Rasional (49.0%) sangat banyak di Jawa Timur dibandingkan pemilih Sosiologis (16.1%) dan Psikologis (17.8%). Terkait dengan hal ini, pada dua kategori preferensi pemilih yakni Sosiologis dan Psikologis, pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak (48.4%, 48.8%) unggul dari pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno (33.2%, 36.5%), sedangkan pemilih rasional tersebar hampir berimbang.
Sementara itu, Peduli/Merakyat (30.5%), Jujur Berintegritas (17.9%) Berpengalaman (10.6%) merupakan beberapa sifat/kriteria Gubernur yang di harapkan memimpin provinsi Jawa Timur lima tahun ke depan.
Keenam, survei ini menunjukkan bahwa sebanyak 75.6% pemilih mengetahui akan ada pemilihan langsung Gubernur-Wakil Jawa Timur pada Juni 2018 mendatang dan mayoritas pemilih (81.1%) berencana akan menggunakan hak pilih dengan mencoblos pada pelaksanaan Pilkada Provinsi Jaw a Timur pada Juni 2018 mendatang. Jika diturunkan, cukup banyak publik (33.0%) masih mungkin mengubah pilihannya hingga menjelang Pilkada nanti. Lingkungan (Kerabat, keluarga, teman, dll) (35.7%) dan Program Kerja yang menguntungkan pemilih (24.3%) adalah faktor-faktor yang bisa menyebabkan publik mengubah pilihannya. Di sisi lain, publik yang telah mantap dengan pilihannya saat ini (saat survei dilaksanakan) berada pada angka 41.3%.
Terkait dengan temuan ini, maka meskipun pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak unggul dibandingkan pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno pada survei ini, peta kompetisi elektoral Jawa Timur 2018 masih kompetitif (belum bisa menentukan pemenang). Hal ini tergantung pada kandidat yang bisa merebut undecided voters dan para pemilih yang masih mungkin merubah pilihannya pada 3 (tiga) bulan ke depan dari potensi 81.1% partisipasi pada Juni 2018.
Jakarta, 18 Maret 2018
Hanta Yuda AR
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia
 
Contact Person:
Arya Budi (081392028111)
Faisal A. Kamil (087877855319/081284031008)
M. Iqbal Themi (082306633022)

Lihat: Foto Rilis Survei

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

We take processes apart, rethink, rebuild, and deliver them back working smarter than ever before.