BERITASATU.COM – Dari survei yang dilaksanakan Poltracking Indonesia selama 9-13 Januari 2017, tercatat tingkat elektabilitas pasangan calon nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat meningkat tajam dalam dua bulan terakhir ini.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR mengatakan selama November 2016 hingga Januari 2017, tingkat elektabilitas Ahok-Djarot meningkat cukup signifikan. Padahal sebelumnya, tingkat elektabilitas mereka sempat menurut tajam. Tetapi mendekati hari pencoblosan, Ahok-Djarot terus melesat tingkat elektabilitasnya.
“Memang ketiganya dalam hasil survei yang kami lakukan mengalami tren kenaikan elektabilitas. Tetapi pasangan calon (paslon) nomor satu, Agus-Sylvi cenderung kenaikan tingkat elektabilitasnya melamban atau kurang signifikan. Yang terlihat signifikan adalah Ahok dan Djarot serta Anies-Sandi,” kata Hanta dalam acara Penyampaian Temuan Survei Poltracking di Hotel Oria, Sabang, Jakarta Pusat, Kamis (19/1).
Berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia, trend elektabilitas paslon nomor satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mengalami kenaikan sebesar 2,33 persen dari bulan November 2016 sebesar 27,92 persen menjadi 30,25 persen di Januari 2017.
Lalu elektabilitas paslon Ahok-Djarot mengalami kenaikan cukup signifikan sebesar 6,88 persen. Dari bulan November 2016 sebesar 22,00 persen menjadi 28,88 persen di Januari.
“Dari sebelumnya mengalami tred menurun, kini mengalami perubahan trend elektabilitas naik,” ujarnya.
Selanjutnya, elektabilitas paslon nomor tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengalami kenaikan elektabilitas yang paling signifikan sebesar 8,21 persen. Yakni dari 20,42 persen di bulan November 2016 menjadi 28,63 persen di Januari 2017.
Hanta menjelaskan, melemahnya kenaikan elektabilitas Agus-Sylvi dikarenakan efek kejutan terhadap paslon nomor satu ini sudah mulai melemah. Warga sudah masuk dalam kondisi normal dalam menerima keberadaan Agus-Sylvi sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan mewarnai Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017.
“Jadi efek kejutan Agus-Sylvi sudah meulai melemah. Semuanya sudah masuk dalam kondisi normal, karena sekarang warga sudah lebih melihat pada program yang ditawarkan,” paparnya.
Tim Sukses Agus-Sylvi, Roy Suryo mengakui kenaikan tingkat elektabilitas keduanya memang masih tetap terjadi tetapi tidak terlalu signifikan. Kondisi ini menjadi catatan penting bagi tim sukses paslon nomor satu agar lebih kreatif lagi dalam melakukan kampanye di lapangan.
“Kami mengapresiasi hasil survei ini karena merupakan hasil penelitian ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan. Kami memang gembira dengan hasil ini, tapi kami tidak mau lengah. Apalagi kenaikan elektabilitas Agus-Sylvi sudah tidak signifikan lagi,” kata Roy.
Temuan ini akan menjadi perhatian khusus dan catatan internal mereka. Supaya baik Agus-Sylvi dan seluruh tim pemenangan harus lebih kreatif lagi, lebih bergerilya dan mempersiapkan kejutan-kejutan baru yang dapat meningkatkan elektabilitas keduanya.
“Kami tidak pernah merasa sudah pasti menang. Kami sangat mewaspadi dan mencermati, semua hasil ini masih ada margin error. Artinya, ketiga paslon masih memiliki probabilitas yang sama,” ujarnya.
Oleh: Lenny Tristia Tambun / CAH | Kamis, 19 Januari 2017 | 18:04 WIB
SUMBER : http://www.beritasatu.com/megapolitan/410161-poltracking-efek-kejutan-agus-mulai-hilang-ahok-dan-anies-melejit.html