DETIK.COM – Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha menyebut lembaga survei menjadi alat pandu bagi para kandidat untuk memenangi Pilkada. Dari survei, para kandidat bisa memetakan pilihan masyarakat.
“Isu apa yang ramai di publik, ini fungsi utama (survei). (Survei) ini laboratorium politik, sebelum praktik, lihat laboratorium politik dulu,” ujar Hanta Yudha dalam diskusi bertema ‘Antara Survey dan Realitas’ di Restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/1/2017).
Dia menepis anggapan survei digunakan untuk penggiringan opini publik. “Kampanye lebih efektif ketimbang menggunakan survei. Peran survei bukan menggiring opini publik. Tapi tetap dilakukan alat pandu bagi kandidat menyusun strategi kandidat,” jelas Hanta Yudha.
Sementara itu, Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Sumarno menyebut ada 24 lembaga survei yang terdaftar di KPU. Namun KPU tak punya kapasitas untuk menilai lembaga survei tersebut. “KPU tidak ada kapasitas untuk mengomentari hasil survei. Mereka memang harus daftar (ke KPU), tapi bukan posisi kami mengomentari,” ujar Sumarno. (fdn/rna)
SUMBER : https://news.detik.com/berita/d-3401915/poltracking-kampanye-lebih-efektif-dibanding-survei