VIVA.CO.ID – Lembaga survei Poltracking Indonesia mengungkapkan ada tiga karakteristik berbeda dalam memilih tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Ketiganya itu dibagi dalam tiga kategori, seperti pemilih berdasarkan faktor sosiologis, psikologis serta rasionalitas.
Mayoritas calon pemilih untuk pasangan Ahok-Djarot dikategorikan dalam pemilih rasional. Berdasarkan rekam jejaknya sebagai calon petahana serta program-program lanjutan yang akan dilaksanakan lima tahun ke depan. Pemilih rasional itu didominasi oleh para warga yang berpendidikan tinggi dan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke atas.
“Tingginya tingkat kepuasan kinerja Ahok-Djarot juga berpengaruh terhadap stabilnya elektabilitas,” kata Hanta Yuda, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, saat pemaparan hasil survei elekatabilitas Pilkada 2017, Kamis 19 Januari 2017.
Hanta juga menjelaskan, pemilih dengan faktor sosiologis banyak didominasi oleh calon pemilih dari Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Faktor sosilogis itu diklasifikasikan dalam sentimen identitas seperti suku, agama, ras dan antar golongan. Pasangan yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera itu dianggap mewakili kelompok sosiologis tersebut.
“Segmentasi pemilih itu juga mengalami penguatan karena pasangan Anies-Sandi mulai ada hentakan dan atraktif, selain dipersepsikan unggul dalam komunikasi,” ujarnya.
Sementara itu, pasangan Agus-Sylvi, dikategorikan sebagai kandidat yang akan banyak dipilih oleh faktor psikologis. Hal itu terlihat dari posisi sentral Agus dalam setiap kampanye yang menonjolkan karakter santun, tegas dan memiliki paras ganteng untuk menggaet pemilih. Kedekatan emosional itu lah, biasanya pasangan ini banyak menggaet pemilih muda.
“Tetapi kini sudah mulai terdistribusi juga ke pasangan lain. Di sisi lain pasangan ini juga memiliki tantangan untuk menarik simpati pemilih rasional,” katanya.
Lantas, Hanta pun menjabarkan, Jakarta punya karakter tersendiri dengan daerah lain dalam memilih jagoannya di Pilkada. Dia mengatakan, Jakarta cenderung didominasi oleh pemilih rasional, karena menilai pemimpin daerah berdasarkan rekam jejak serta program-program yang ditawarkan.
“Pemilih rasional daerah lain hanya di bawah 10 persen (Dari Jumlah Keseluruhan),” kata Hanta.
Hasil survei yang dilakukan Poltracking Indonesia, pasangan Agus – Sylvi berada di posisi puncak dengan dukungan 30,23 persen. Unggul tipis dengan pasangan nomor urut dua, Basuki – Djarot dengan dukungan 28,8 persen dan Anies – Sandi 28,63 persen. (ren)
Sumber: http://www.viva.co.id/berita/metro/872891-poltracking-ungkap-3-karakteristik-pemilih-pilkada-jakarta