METROTVNEWS.COM – Calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bisa melenggang tanpa dukungan PDI Perjuangan pada tahap pencalonan gubernur DKI. Ahok sudah mengantongi 24 kursi DPRD dari Partai NasDem, Hanura, dan Golkar.
Pengamat Politik dari PolTracking Hanta Yudha menilai Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membutuhkan peran PDIP di tahap pemenangan.  “Di situlah posisi tawar PDIP sangat penting. Kalau PDIP masuk koalisi pendukung Ahok, maka PDIP akan menentukan siapa wakilnya Ahok. Misalnya mengajukan Djarot Saiful Hidayat,” kata Hanta dalam program Mata Najwa Metro TV, Rabu 3 Agustus malam.
Namun, apabila memilih berada di luar koalisi partai pendukung Ahok, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu akan menghasilkan lawan kompetitif. Tinggal bagaimana PDI Perjuangan memosisikan diri pada Pilgub DKI 2017.

Hanta mengatakan, akan ada beberapa skenario terkait Pilgub. Pertama, jika akhirnya PDI Perjuangan mendukung Ahok, hanya akan ada dua pasangan calon yang bertarung. “Tinggal siapa pasangan Sandiaga Uno. Kecil kemungkinan berpasangan dengan Tri Rismaharini,” ucap dia.
Sebaliknya, jika bergabung di kelompok partai pendukung Sandiaga Uno, Hanta yakin PDI Perjuangan akan mengusung Tri Rismaharini bersanding dengan Sandiaga sebagai calon wakil gubernur.
“Ketiga, peluangnya bisa juga komunikasi PDIP (juga) gagal dengan Gerindra, maka PDIP mengusung poros sendiri,” kata dia.
Hanta mengatakan, di luar tiga poros itu, bisa saja muncul poros baru dari sejumlah partai yang belum kunjung menentukan calon, seperti PAN, Demokrat, PKB, dan PPP.
Sumber : http://news.metrotvnews.com/politik/ybD18Jjk