Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei pada 25-30 November 2020 dengan
menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini
adalah 1200 responden dengan margin of error +/- 2.8% pada tingkat kepercayaan 95%.
Klaster survei ini menjangkau 13 Kabupaten/Kota di seluruh Provinsi Sulawesi Tengah secara
proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, sedangkan stratifikasi survei
ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Metode sampling ini meningkatkan representasi
seluruh populasi pemilih secara lebih akurat.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan
kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara
mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih. Sebanyak 25 persen
dari total sampel didatangi dan diwawancarai kembali untuk memastikan kebenaran data dan
seluruh responden (100%) dikontak kembali lewat telepon guna keperluan konfirmasi dan
verifikasi data.
Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur popularitas, akseptabilitas, dan
elektabilitas kandidat gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah, serta mengukur potensi
partisipasi dan kemantapan pilihan. Temuan pokok dan analisis hasil survei ini dapat dijelaskan
sebagaimana berikut:
Pertama, survei ini menemukan tingkat popularitas Rusdy Mastura (77.6%) menjadi yang
tertinggi dibandingkan dengan kandidat lainnya, diikuti popularitas Ma’mun Amir (65.9%),
Mohamad Hidayat Lamakarate (58.3%) dan Bartholomeus Tandigala (43.2%). Pada tingkat
akseptabilitas kandidat, Rusdy Mastura (69.8%) juga menjadi kandidat dengan tingkat
kedisukaan paling tinggi dibandingkan kandidat lainnya, diikuti Ma’mun Amir (60.2%),
Mohamad Hidayat Lamakarate (46.5%) dan Bartholomeus Tandigala (34.2%).
Kedua, survei ini menunjukkan bahwa berdasarkan pertanyaan dengan simulasi surat suara,
elektabilitas pasangan Rusdy Mastura – Ma’mun Amir (60.6%), unggul dari elektabilitas
pasangan Mohamad Hidayat Lamakarate – Bartholomeus Tandigala (33.0%), dengan pemilih
yang belum menentukan pilihan (undecided voters) (6.4%). Model pertanyaan dengan
responden mencoblos simulasi surat suara mempunyai validasi jawaban lebih baik
dibandingkan jawaban responden yang disampaikan kepada interviewer survei.
Ketiga, tingkat pengetahuan pemilih terhadap pilkada Sulawesi Tengah sebesar (86.0%), masih
ada sebagian publik (8.5%) yang tidak mengetahui Pilkada Sulawesi Tengah 2020. Pada tingkat
potensi partisipasi publik, mayoritas publik pasti mencoblos pada pilkada Sulawesi Tengah
(70.3%) Desember nanti, sebanyak (6.5%) belum pasti mencoblos dan (2.6%) tidak akan
mencoblos. Sementara pemilih yang sudah mantap dengan pilihannya (73.1%) dan yang masih
mungkin mengubah pilihannya (14.8%) pemilih.
Temuan ini merupakan potret terbaru peta kekuatan elektoral masing-masing pasangan Calon
Gubernur – Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (dalam rentang survei tanggal 25-30 November
2020). Jika tidak ada perubahan peta politik yang signifikan, kemungkinan besar Rusdy
Mastura – Ma’mun Amir unggul pada hasil Pilkada Sulawesi Tengah 2020.
Palu, 5 Desember 2020
MASDURI – 081935177436
Manajer Riset Poltracking Indonesia