Informasi lebih lanjut hubungi 0811914812 / 081294084328

News & Blog

Rilis Temuan Survei Tatap Muka Kepulauan Riau Poltracking Indonesia : SIAPA PEMENANG PILKADA KEPULAUAN RIAU?

News & Blog

Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei di Provinsi Kepulauan Riau pada pertengahan November 2024, dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 13 – 19 November 2024. Sampel pada survei ini adalah 1200 responden dengan margin of error +/-2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei menjangkau 7 kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.

Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur kekuatan elektoral masing-masing kandidat pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Kepulauan Riau.

Temuan pokok dan analisis hasil survei ini dapat dijelaskan sebagaimana berikut:

Pertama. Pada simulasi tunggal Calon Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad memperoleh angka elektabilitas (52.3%), sedangkan Muhammad Rudi (41.0%).

Kedua. Pada simulasi Tunggal Calon Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura memperoleh angka elektabilitas (50.7%), sedangkan Aunur Rafiq (40.2%).

Ketiga. Pada simulasi Surat Suara pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Kepulauan Riau, pasangan Ansar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura memperoleh angka elektabilitas (52.9%), sedangkan pasangan Muhammad Rudi – Aunur Rafiq (42.2%).

Keempat. Peta persebaran kekuatan Elektabilitas Pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Kepulauan Riau berdasarkan kelompok usia. Pemilih Generasi Z cenderung kepada Muhammad Rudi – Aunur Rafiq. Pemilih Milenial Muda, Milenial Matang, Generasi X, dan Baby Boomers cenderung kepada Ansar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura. Sementara pemilih Silent Gen cenderung berimbang antara Ansar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura dan Muhammad Rudi – Aunur Rafiq.

Kelima. Peta persebaran kekuatan Elektabilitas Pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Kepulauan Riau berdasarkan pilihan partai politik. Pemilih Partai Gerindra, Partai Golkar dan PKS cenderung kepada Ansar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura. Sementara pemilih Partai NasDem, PDI Perjuangan, Partai Demokrat, PKB dan PAN cenderung kepada Muhammad Rudi – Aunur Rafiq

Keenam. Peta persebaran kekuatan Elektabilitas Pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Kepulauan Riau berdasarkan pilihan Pilpres 2024. Pemilih yang memilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka cenderung kepada Ansar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura. Pemilih yang memilih Ganjar Pranowo – Mahfud MD cenderung kepada Muhammad Rudi – Aunur Rafiq. Sementara pemilih yang memilih Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar cenderung berimbang antara Ansar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura dan Muhammad Rudi – Aunur Rafiq.

Ketujuh. Peta sebaran kemantapan pilihan. Pemilih Ansar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura (52.9%), merupakan strong voter (80.5%), sementara swing voter (15.9%). Pemilih Muhammad Rudi – Aunur Rafiq (42.2%), merupakan strong voter (78.1%), sementara swing voter (19.3%).

Kedelapan. Predictive Model simulasi surat suara Pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura memperoleh angka elektabilitas (55.5%), dengan konsekuensi MoE 2.9%, tertinggi (58.4%) dan terendah (52.6%). Sedangkan elektabilitas Muhammad Rudi – Aunur Rafiq (44.5%), dengan konsekuensi MoE 2.9%, tertinggi (47.4%) dan terendah (41.6%).

Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada pertengahan November 2024. Isu dan konstelasi politik akan terus bergulir jelang hari pemilihan pada 27 November 2024 nanti.

Jakarta, 22 November 2024

Masduri Amrawi

Peneliti Utama Poltracking Indonesia

Contact Person:

Masduri Amrawi (085234977108)

We take processes apart, rethink, rebuild, and deliver them back working smarter than ever before.