Informasi lebih lanjut hubungi 0811914812 / 081294084328

News & Blog

Siapa Kandidat Militer yang Bisa Kalahkan Prabowo di Pilpres 2024?

News & Blog

tirto.id – Nama-nama kandidat yang akan bertarung pada Pilpres 2024 mulai bermunculan. Partai Gerindra bahkan secara terang-terangan akan kembali mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. Selain itu, muncul sejumlah relawan kepala daerah yang mendeklarasikan calon masing-masing, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil.

Bakal calon-calon tersebut bahkan terekam dalam survei nasional yang dilakukan Poltracking Institute periode 3-10 Oktober 2021 dengan melibatkan 1.220 responden dan margin error 2,8 persen. Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi tiga nama teratas.

Ganjar dan Prabowo bersaing tipis dalam soal elektabilitas. Nama Ganjar berada pada angka 18,2 persen, sementara Prabowo berada di angka 17,1 persen. Peringkat ketiga Anies Baswedan dengan angka 10,2 persen. Setelah Anies, elektabilitas kandidat lain terpaut jauh seperti Ridwan Kamil (2,4 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,1 persen), Sandiaga Uno (1,7 persen), Puan Maharani (1,5 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (1,3 persen) maupun Airlangga Hartarto (0,5 persen).

Uniknya, dari daftar nama kandidat yang dipantau elektabilitas dengan cara wawancara top of mind maupun pertanyaan simulasi, nama Prabowo merupakan satu-satunya capres berlatar belakang militer dengan tingkat elektabilitas di atas 10 persen.

Poltracking memasukkan nama-nama kandidat lain dalam top of mind seperti mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (terakhir pangkat mayor) dan memasukkan nama KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa.

Namun elektabilitas mereka tidak bisa melebihi Prabowo saat ini. Dalam pertanyaan terbuka, Gatot, yang dulu sempat diisukan menjadi bakal capres 2019 hanya mengantongi 0,4 persen. Andika Perkasa berada di bawah Gatot dengan angka 0,3 persen. Sementara itu, AHY, yang sudah terjun ke politik sejak 2017 hanya mampu mengantongi 1,3 persen.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menerangkan, ada 4 panggung yang membuat seseorang bisa menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni kepala daerah, ketua umum partai/politikus, pejabat publik/menteri atau panggung militer. Andika dan Gatot adalah representasi dari panggung militer.

Meski Prabowo masuk 3 besar, tapi Hanta menekankan Prabowo mengalami penurunan elektabilitas pada bursa capres. “Kalau dicermati dengan hasil Pilpres 2019, sebenarnya elektabilitas Prabowo cenderung menurun,” kata Hanta kepada reporter Tirto.

Hanta menambahkan, “Hasil Pilpres 2019, suara Prabowo mencapai 45 persen lebih, namun sekarang di angka 20 persen. Semua aspek yang ada di Prabowo, pasti bisa dimaksimalkan untuk kontestasi. Dan bisa juga jadi kelemahan pastinya.”

Hanta juga mengingatkan bahwa Prabowo punya kekuatan elektabilitas bukan berbasis latar militer saja, tetapi juga panggung lain seperti sebagai ketua umum partai dan menteri pertahanan di era Presiden Jokowi. Poin itu membuat Prabowo kuat saat ini, tetapi bukan berarti bisa jadi jaminan.

“Karena masih lama, mungkin saja figur lain bisa masuk gelanggang, tergantung konstelasi politik ke depan,” kata Hanta.

Sumber: https://tirto.id/siapa-kandidat-militer-yang-bisa-kalahkan-prabowo-di-pilpres-2024-gkTv

We take processes apart, rethink, rebuild, and deliver them back working smarter than ever before.