KOMPAS.COM — Pengamat politik dari Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, mengatakan, perombakan atau reshuffle kabinet merupakan instrumen bagi Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi kinerja pemerintahan di bawah kepemimpinannya. Namun, soal kapan perombakan Kabinet Kerja, Jokowi hingga kini belum memberikan sinyal.
“Saya yakin pasti ada reshuffle. Cuma enggak tahu kapannya. Yang tahu cuma Tuhan dan Jokowi,” kata Hanta saat diskusi bertajuk “Menanti Reshuffle”, di Jakarta, Selasa (16/6/2015).
Meski menjadi instrumen evaluasi, menurut dia, ada dua momentum bagi Jokowi untuk mengganti para menterinya. Momentum pertama adalah saat koreksi atas kinerja kabinet dan momentum kedua adalah saat reformulasi koalisi.
“Reshuffle merupakan peluang untuk membuat koalisi menjadi lebih besar, kekuatan lebih besar untuk mendapatkan dukungan politik lebih mayoritas,” ujarnya.
Sebelumnya, politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, menilai, Presiden Jokowi tidak perlu menunggu waktu satu tahun untuk merombak kabinet. Meski demikian, ia menegaskan, reshuffle sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan, Presiden Jokowi tidak akan melakukan perombakan Kabinet Kerja dalam waktu dekat. Menurut dia, Jokowi menargetkan reshuffle setelah melihat kinerja para menteri dalam waktu tiga tahun. Jokowi, tambah Andi, tidak menggunakan indikator 100 hari untuk menilai kinerja seorang menteri.
“Satu-satunya target reshuffle Presiden (adalah) ketika menteri gagal menjalankan tugasnya, yaitu tiga tahun ke depan,” kata Andi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/2/2015).
Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2015/06/16/18301691/Soal.Reshuffle.Kabinet.Hanya.Jokowi.yang.Tahu