tirto.id – Bakal calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024 mulai terlihat. Saat ini, setidaknya ada 3 nama kandidat capres yang akan menjadi suksesi Presiden Jokowi periode 2024-2029. Ketiga nama tersebut adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Nama Prabowo, Anies, dan Ganjar sebagai kandidat kuat terungkap dalam hasil survei Poltracking Indonesia. Dalam survei nasional periode 3-10 Oktober 2021 dengan 1.220 responden dan margin error 2,8 persen, Poltracking mencatat nama Ganjar dan Prabowo bersaing tipis dalam soal elektabilitas.
Ganjar berada pada angka 18,2 persen, sementara Prabowo berada di angka 17,1 persen. Peringkat ketiga ditempati Anies Baswedan dengan angka 10,2 persen. Setelah nama Anies, elektabilitas kandidat lain terpaut jauh seperti Ridwan Kamil (2,4 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,1 persen), Sandiaga Uno (1,7 persen), Puan Maharani (1,5 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (1,3 persen) dan Airlangga Hartarto (0,5 persen).
Nama Ganjar pun lebih terpilih daripada Prabowo bila responden ditanya dengan simulasi hanya 15 kandidat. Ganjar berada di atas Prabowo dengan angka 22,9 persen, sementara Prabowo hanya 20 persen. Anies berada di peringkat ketiga dengan 13,5 persen. Selebihnya? tidak ada yang sampai 2 digit seperti Ridwan Kamil (4,1 persen), AHY (3,3 persen) maupun Airlangga (1 persen).
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat Ganjar, Prabowo maupun Anies kuat. Ganjar mendapatkan efek politik karena paling merepresentasikan pemilih Jawa dan mayoritas.
“Ditambah saat ini, Ganjar mendapat sorotan besar di mata publik karena ‘konflik’ internal di PDI Perjuangan. Terakhir, publik masih belum beranjak dari gaya kepemimpinan yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019, yakni merakyat dan sederhana, dan itu tergambarkan pada Ganjar,” kata Hanta kepada reporter Tirto, Rabu (27/10/2021).
Prabowo, di sisi lain, kata Hanta, tidak lepas dari dampak Pilpres 2019. Prabowo juga memiliki panggung baru sebagai menteri pertahanan selain panggung ketua umum Partai Gerindra. Mesin Gerindra, kata Hanta, juga sudah berpengalaman dalam polemik pilpres dalam 3 kali pemilu.
“Pemilih yang masih suka dengan gaya kepemimpinan Prabowo pastinya masih setia mendukung,” kata Hanta.
Sementara itu, Anies memiliki panggung politik sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kursi ini, kata Hanta, pernah ditempati Jokowi sebelum menjadi presiden. “Ditambah Anies juga bisa dikatakan representasi pemilih kanan yang mungkin kecewa dengan sikap politik Prabowo. Sehingga Anies menjadi idola baru, yang jumlahnya juga tidak dapat diremehkan, terutama bagi mereka yang kecewa dengan pemerintah saat ini,” kata Hanta.
Hanta menilai, Ganjar lebih unggul daripada Prabowo karena berhasil mengelola panggung politik sebagai Gubernur Jawa Tengah. Gaya Jawa yang lebih unggul serta mewakili pemilih dengan spektrum ideologi kiri dan tengah. Di sisi lain, Prabowo yang terlalu main di spektrum kanan mulai ditinggalkan pemilih.
Sumber: https://tirto.id/elektabilitas-ganjar-di-atas-prabowo-akan-mengulang-pilpres-2014-gkN7