KOMPAS.COM – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Andreas Hugo Pareira mengaku tak kaget terhadap hasil survei Poltracking yang menunjukkan bahwa responden yang menyukai Tri Rismaharini jumlahnya lebih besar jika dibandingkan Basuki Tjahaja Purnama.
Berdasarkan survei itu, sebagai petahana, peluang Basuki alias Ahok di Pilgub DKI hanya bisa disaingi oleh Risma.
“Menurut saya hasil survei ini tidak mengejutkan karena kalau mau mengalahkan Ahok (Basuki), ya harus cari figur yang secara kualitas adalah Ahok plus. Figur seperti ini ada pada Risma,” kata Andreas, melalui pesan singkat, Jumat (16/9/2016).
Andreas mengatakan, hasil survei yang dilakukan Lembaga Psikologi Politik Universitas Indonesia juga menunjukkan hasil yang hampir sama.
Menurut Andreas, Ahok dan Risma memang memiliki pengalaman dan kapabilitas yang sama sebagai kepala daerah.
“Namun Risma punya kelebihan yang tak dimiliki Ahok. Kelebihan Risma adalah kepribadiannya yg tegas tapi santun dan bisa ngemong,” lanjut Andreas.
Sebelumnya diberitakan akseptabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai kandidat calon gubernur DKI Jakarta disebut seimbang.
Berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia, keduanya meraih angka 64 persen.
Meski seimbang, hasil berbeda justru terlihat pada tingkat ketidaksukaan masyarakat terhadap kedua kandidat itu. Ahok lebih tidak disukai dibandingkan Risma.
“Memang tingkat akseptabilitas mereka sama. Tapi tingkat ketidaksukaan masyarakat terhadap Ahok lebih tinggi dibandingkan Risma,” kata Direktur Eksekutif Poltrakcing Indonesia Hanta Yuda saat memaparkan hasil survei pada diskusi bertajuk ‘Menakar Kandidat Kuat Gubernur DKI Jakarta 2017’ di Jakarta, Kamis (15/9/2016).
Hasil survei, responden yang tidak menyukai Ahok mencapai 23 persen. Sedangkan, yang tidak menyukai Risma hanya 13 persen.
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2016/09/16/15280611/.kalau.