Informasi lebih lanjut hubungi 0811914812 / 081294084328

News & Blog

Rilis Tiga Temuan Survei Nasional Poltracking Indonesia

News & Blog

PERGESERAN PETA ELEKTORAL CAPRES, CAWAPRES, & PARTAI POLITIK PADA TIGA SURVEI NASIONAL TERBARU

Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei nasional pada Februari, Maret, dan April
2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Pengambilan data terbaru pada April dilakukan pada tanggal 9-15 April 2023. Jumlah
sampel dalam tiap survei ini adalah 1220 responden dengan margin of error +/- 2.9%
pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei ini menjangkau 34 provinsi seluruh
Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir,
sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Metode sampling
ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka
dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap
pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.


Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur peta kekuatan elektoral calon
presiden (capres), calon wakil presiden (cawapres), partai politik, dan termasuk evaluasi
terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo – Ma’ruf Amin. Temuan pokok dan analisis
hasil survei ini dapat dijelaskan sebagaimana berikut:

Pertama, tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo – Ma’ruf Amin
pada periode Februari (71.7%), Maret (71.8%), dan April (74.7%). Secara kuantitatif angka
kepuasan ini cukup tinggi. Jika dilihat tren kepuasan terhadap pemerintahan Joko
Widodo – Ma’ruf Amin dalam tiga bulan terakhir cenderung naik.

Tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Joko Widodo – Ma’ruf ini berbanding lurus
dengan pengaruh politik Presiden Joko Widodo. Sebanyak (51.2%) publik mengatakan
berpengaruh (gabungan sangat berpengaruh – cukup berpengaruh) pada pilihanya
dukungan Presiden Joko Widodo pada pasangan Capres – Cawapres.

Sementara pada pengukuran kepuasan terhadap kinerja menteri dan pejabat setingkat
menteri, dalam urutan 10 teratas, tingkat kepuasan (gabungan sangat puas dan cukup
puas) pada Prabowo Subianto (64.8%), Erick Thohir (64.3%), Sandiaga Salahuddin Uno
(63.4%), Mahfud MD (62.2%), Tri Rismaharini (62.0%), Nadiem Anwar Makarim
(61.5%), Yaqut Cholil Qoumas (60.9%), Zulkifli Hasan (60.3%), Sri Mulyani Indrawati
(59.6%), dan Yudo Margono (59.2%).

Kedua, mengenai pergeseran peta elektoral calon presiden. Sampai sejauh ini, hanya
terdapat tiga nama capres kuat yang kompetitif secara elektabilitas. Pada survei Februari,
simulasi tiga nama capres kuat, Ganjar Pranowo (34.6%), Prabowo Subianto (26.1%), dan
Anies Baswedan (24.4%). Pada survei Maret, Ganjar Pranowo (36.9%), Prabowo Subianto
(27.2%), dan Anies Baswedan (21.3%). Data terbaru pada survei April, Prabowo Subianto
(33.0%), Ganjar Pranowo (31.1%), dan Anies Baswedan (22.4%). Posisi dari ketiga capres
ini sangat dinamis dan kompetitif, mengingat pergerakan tren ketiganya sangat
fluktuatif, terutama Prabowo Subianto (33.0%) dan Ganjar Pranowo (31.1%) posisi
elektabilitasnya sangat kompetitif. Sebagai konsekuensi, variabel cawapres menjadi
sangat penting dalam mendongkrak perolehan suara.

Ketiga, terkait pergeseran peta elektoral calon wakil presiden. Pada simulasi 10 nama
cawapres, hanya tiga nama yang elektabilitasnya berhasil menembus angka dua digit dan
cukup kompetitif. Pada survei Februari, Ridwan Kamil (16.7%), Erick Thohir (16.5%), dan
Sandiaga Salahuddin Uno (11.9%), sementara nama lainnya, Agus Harimurti Yudhoyono
(8.7%), Khofifah Indar Parawansa (6.7%), Mahfud MD (4.8%), Andika Perkasa (2.7%),
Puan Maharani (2.5%), Muhaimin Iskandar (2.4%), dan Airlangga Hartarto (1.9%).
Pada survei Maret, Erick Thohir (16.7%), Ridwan Kamil (14.2%), Sandiaga Salahuddin
Uno (13.0%), sementara nama lainnya, Agus Harimurti Yudhoyono (8.0%), Khofifah
Indar Parawansa (6.9%), Mahfud MD (5.5%), Puan Maharani (3.0%), Muhaimin
Iskandar (3.1%), Andika Perkasa (2.7%), dan Airlangga Hartarto (2.2%).

Data terbaru pada April, Erick Thohir (17.1%), Sandiaga Salahuddin Uno (15.5%), dan
Ridwan Kamil (13.5%), sementara nama lainnya, Mahfud MD (7.8%), Agus Harimurti
Yudhoyono (7.7%), Khofifah Indar Parawansa (6.8%), Puan Maharani (3.5%), Airlangga
Hartarto (3.1%), Muhaimin Iskandar (3.0%), dan Andika Perkasa (2.5%).

Cawapres menjadi variabel yang sangat menentukan dalam Pilpres 2024, karena dalam
beberapa temuan survei, hanya terdapat tiga nama Capres kuat dan kompetitif.

Keempat, peta elektabilitas partai politik cenderung tidak ada kejutan berarti. Temuan
survei Februari pada simulasi 18 partai politik, PDI Perjuangan (22.8%), Partai Gerindra
(12.0%), Partai Golkar (8.9%), PKB (7.8%), Partai Demokrat (7.7%), Partai NasDem
(7.5%), Partai Keadilan Sejahtera (5.9%), PAN (3.0%), Perindo (2.7%), PPP (2.0%) dan
partai lain peserta pemilu 2024 di bawah 1%.

Pada temuan survei Maret pada simulasi 18 partai politik, PDI Perjuangan (22.7%), Partai
Gerindra (13.9%), Partai Golkar (8.9%), Partai NasDem (8.8%), PKB (7.8%), Partai
Demokrat (7.1%), Partai Keadilan Sejahtera (4.8%), Perindo (2.9%), PPP (2.8%), PAN
(2.0%), dan partai lain peserta pemilu 2024 di bawah 1%.

Sementara pada data terbaru, temuan survei April dalam simulasi 18 partai politik, PDI
Perjuangan (23.3%), Partai Gerindra (16.3%), Partai NasDem (8.8%), Partai Golkar
(8.7%), dan PKB (8.5%). Sementara partai parlemen lainnya, Partai Demokrat (7.4%),
Partai Keadilan Sejahtera (5.4%), PPP (2.8%), dan PAN (2.3%). Menyusul di bawahnya
partai non parlemen, Perindo (2.1%) dan partai lain peserta pemilu 2024 di bawah 1%.
Pergerakan tren partai politik juga sangat fluktuatif dan posisinya masih dinamis.
Berdasarkan tren elektabilitas, hanya Gerindra relatif mengalami kenaikan. Sementara
PDIP, NasDem, PKB, Golkar, Demokrat, PKS, PPP, PAN, dan Perindo relatif stabil.

Kelima, mengenai potensi partisipasi pemilih dan kemantapan pilihan. Sebanyak
(72.2%) publik mengatakan akan pasti mencoblos pada Pemilu Serentak 2024, sementara
masih ada yang belum pasti mencoblos (16.8%) dan tidak akan mencoblos (2.4%).
Sedangkan publik yang ingin mengubah pilihan masih dominan, sebanyak (66.7%) publik
mengatakan masih mungkin mengubah pilihan, sedangkan (17.0%) mengatakan tidak
akan mengubah pilihan. Sehingga posisi politik masih akan sangat dinamis ke depannya,
baik itu elektabilitas capres – cawapres maupun partai politik.

Temuan ini merupakan potret terbaru pergeseran peta elektoral capres, cawapres, dan
partai politik dalam temuan survei Februari, Maret, dan April 2023. Berbagai
kemungkinan bisa saja terjadi dalam Pilpres 2024. Variabel Cawapres dan komposisi
koalisi, sangat menentukan perolehan suara pasangan capres-cawapres dan partai politik
pendukungnya.

Jakarta, 28 April 2023
Hanta Yuda AR
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia

Contact Person:
Masduri (081935177436)

We take processes apart, rethink, rebuild, and deliver them back working smarter than ever before.